Bagikan:

JAKARTA - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mendorong setiap negara mempersiapkan talenta digital dengan tiga kompetensi utama atau triatlet digital, yaitu digital strategist, digital innovator dan digital driver.

Hal ini karena diperuntukkan untuk mengatasi masalah kesenjangan keterampilan digital, karena pada tahun 2025, dunia diperkirakan membutuhkan 149 juta pekerja dengan keterampilan digital untuk mengimbangi laju transformasi digital.

"Dunia diprediksi akan menghadapi kekurangan keterampilan digital global, dengan lebih dari 60 persen manajer perekrutan di seluruh dunia melaporkan kesulitan dalam menemukan talenta digital yang berkualitas," ungkapnya, pada Selasa, 14 Mei.

Nezar juga menilai bahwa keterampilan sangat diperlukan untuk mengejar transformasi digital. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan keterampilan digital, dan tidak berlebihan jika banyak pemimpin dunia yang berupaya mempersiapkan SDM yang memiliki keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan.

"Profesi teratas dalam lima tahun ke depan akan membutuhkan kompetensi digital yang tinggi, seperti Spesialis AI dan Pembelajaran Mesin, Insinyur Robotika, dan Arsitek Basis Data. Saat ini tantangan pemerintah berkaitan dengan upaya mempertahankan talenta digital yang ada," ungkapnya.

Menurutnya, jika tantangan ini tidak terselesaikan, akan ada 85 juta pekerjaan yang tidak terisi pada Tahun 2030. Oleh karena itu, penyelenggaraan lokakarya sangat relevan untuk memberikan masukan dan saran dalam pengembangan transformasi digital.

Saat ini, Indonesia sendiri telah memiliki Visi Digital Indonesia 2045 sebagai salah satu peta jalan alternatif yang holistik dalam mengembangkan strategi-strategi yang diperlukan untuk mempercepat transformasi digital nasional.