Bagikan:

JAKARTA - NASA telah memberikan dana baru untuk enam konsep 'seperti dalam fiksi ilmiah' yang akan menerima pendanaan baru dari program Innovative Advanced Concepts (NIAC) miliknya. Salah satunya adalah proyek Kereta Api Mengambang di Bulan, atau FLOAT, yang bertujuan untuk menggunakan robot magnetik mengambang untuk mengangkut hingga 100 ton material di permukaan bulan setiap hari.

Tim di belakang proyek ini berencana menggunakan robot magnetik yang mengambang untuk mengangkut material dengan cara yang andal dan otonom. Proyek ini dipimpin oleh Dr. Ethan Schaler, seorang insinyur robotika di Jet Propulsion Laboratory NASA, yang mengatakan bahwa sistem transportasi robotik yang tahan lama dan berumur panjang akan menjadi kritis untuk operasi harian pangkalan bulan yang berkelanjutan pada tahun 2030-an.

Menurut Dr. Schaler, mereka ingin membangun sistem kereta api lunar pertama yang akan memberikan transportasi muatan yang andal, otonom, dan efisien di bulan. Sistem transportasi ini akan menggunakan jalur fleksibel yang dapat 'dibuka' langsung di permukaan bulan dan akan didukung oleh serangkaian robot magnetik yang mengambang di atas jalur tersebut.

“Kami ingin membangun sistem kereta api lunar pertama, yang akan menyediakan transportasi muatan yang andal, otonom, dan efisien di bulan,” ungkap Dr. Schaler.

NASA telah memberikan dana sebesar  600.000 dolar AS (Rp 9,6 miliar) untuk proyek kereta api bulan bersama lima konsep 'seperti fiksi ilmiah' lainnya. Dr. Schaler dan timnya akan menggunakan dana ini untuk mengembangkan teknologi mereka lebih lanjut, termasuk menciptakan rangkaian jalur dan robot miniatur untuk pengujian lanjutan.

FLOAT adalah salah satu dari enam ide futuristik yang telah dipilih untuk pendanaan tahap dua dari NIAC, program 'konsep canggih inovatif' NASA. Proyek-proyek ini berkisar dari teleskop cair hingga roket yang ditenagai plasma yang bisa membawa manusia ke Mars dalam waktu dua bulan.

Jika proyek-proyek ini dipilih untuk lanjut ke tahap berikutnya, maka mereka bahkan bisa dianggap untuk misi NASA di masa depan. John Nelson, eksekutif program NIAC, mengatakan bahwa konsep-konsep yang beragam ini mewakili kelas studi Fase II yang fantastis.

Proyek-proyek seperti FLOAT menunjukkan bahwa eksplorasi dan penjajahan ruang angkasa semakin mendekati kenyataan, dengan mimpi-mimpi futuristik menjadi potensi yang mungkin di masa depan.