JAKARTA - Hampir lebih dari 100.000 karyawan Google di seluruh dunia, termasuk YouTube, diimbau agar bekerja dari rumah karena wabah COVID-19. YouTube akan lebih mengandalkan machine learning melakukan moderasi konten dalam platformnya.
Dikutip dari Engadget, algoritma YouTube ini akan mendeteksi ulang setiap konten video yang diunggah content creator, sebelum akhirnya dipublikasi. Hal ini meminimalisir campur tangan manusia dalam memoderasi konten-konten video yang diunggah ke YouTube.
"Kami menyadari ini akan mengganggu pengguna dan kreator, tapi kami merasa ini merupakan keputusan yang harus diambil agar pekerja di YouTube tetap aman termasuk komunitas di sekitarnya," tulis YouTube dalam keterangan resminya.
YouTube juga mengakui jika langkah ini akan mengurangi jumlah video yang terupload secara otomatis, termasuk beberapa di antaranya yang mungkin tidak melanggar aturan. Hal ini dikarenakan layanan milik Google ini bekerja secara autonomus berdasarkan algoritma YouTube berbasis artificial intelligence (AI), tanpa ada tanpa campur tangan manusia.
Kebijakan dari platform berlogo merah ini akan berlangsung selama seminggu atau bahkan satu bulan ke depan. Hal ini pula yang membuat laman trending video di YouTube akan sedikit tertunda.
In addition to our community of creators, artists and viewers, YouTube is made possible by teams of support staff and partner companies. Here's how we're changing our operations to keep them, their families and their communities safe at this time: https://t.co/amrb7Mp2wr
— YouTube Creators (@ytcreators) March 16, 2020
Selain itu, YouTube juga akan melakukan demonetisasi untuk seluruh video yang membahas virus corona. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi kekhawatiran warganet akan misinformasi terkait wabah virus corona.
Meski begitu, algoritma YouTube ini tak sepenuhnya sempurna dalam menangkal konten-konten video. Bila diingat YouTube pernah kebobolan karena mengizinkan akses streaming aksi teror terhadap Masjid di Christchurch, Selandia Baru.
Diberitakan sebelumnya, Google menjadi satu dari banyak perusahaan teknologi di dunia yang mengambil langkah pencegahan COVID-19 untuk karyawannya. Google bahkan terpaksa menutup sejumlah kantor perwakilannya dan menyuruh karyawannya untuk bekerja dari rumah atau work from home.