JAKARTA - Menjelang peringatan 10 tahun sejak akuisisi Oculus, Meta menggambarkan perjalanan panjangnya dalam mewujudkan visi metaverse. Dalam perayaan ini, Meta mengungkap berbagai inovasi dalam bidang realitas virtual (VR) dan augmented reality (AR), serta merenungkan pencapaian-pencapaiannya selama satu dekade terakhir.
Perjalanan Meta dimulai pada 2014 ketika CEO Meta, Mark Zuckerberg, memperkenalkan akuisisi Oculus dan mengungkapkan visinya tentang metaverse. Dengan fokus pada pengembangan produk, riset futuristik, dan prototipe, Meta telah berhasil memperkenalkan berbagai produk VR dan AR yang telah mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia digital.
Salah satu tonggak penting dalam perjalanan Meta adalah peluncuran Oculus Rift pada tahun 2016, yang menandai awal era modern VR. Dengan kontroler Touch generasi pertama pada tahun yang sama, Meta membuka peluang baru dalam realitas virtual, yang memungkinkan pengguna untuk merasakan pengalaman yang lebih imersif dan interaktif.
Pada tahun 2018, Meta melangkah lebih jauh dengan peluncuran Oculus Go, produk VR mandiri pertama mereka yang menawarkan kejelasan visual yang lebih baik dan pengalaman tanpa kabel yang lebih nyaman. Kemudian, pada tahun 2019, Meta merilis Oculus Rift S dengan teknologi pelacakan dari dalam ke luar, menghilangkan kebutuhan akan sensor eksternal.
Namun, titik puncak dari perjalanan Meta datang dengan peluncuran Oculus Quest pada tahun 2019, yang menandai kelahiran headset VR mandiri pertama di dunia. Dengan Quest 2, Meta menghadirkan pengalaman VR yang lebih baik dengan teknologi pelacakan tangan yang inovatif, memungkinkan pengguna untuk mengeksplorasi dunia virtual dengan lebih bebas dan nyaman.
Tidak berhenti di situ, Meta terus mengembangkan teknologi VR dan AR dengan peluncuran Quest Pro pada tahun 2022, yang menawarkan pengalaman realitas campuran yang lebih menarik dengan pelacakan mata dan ekspresi wajah alami. Dan hanya setahun kemudian, Meta menghadirkan Meta Quest 3, headset realitas campuran massal pertama di dunia, yang mengubah cara orang berinteraksi dengan dunia virtual dan fisik.
BACA JUGA:
Selain produk VR, Meta juga telah memperluas portofolionya dengan memasuki pasar kacamata pintar. Pada tahun 2021, Meta meluncurkan Ray-Ban Stories, kacamata pintar generasi pertama mereka, yang memungkinkan pengguna untuk menikmati audio terbuka dan mengambil foto dan video berkualitas tinggi secara hands-free.
Pada tahun 2023, Meta melanjutkan inovasinya dengan peluncuran Ray-Ban Meta smart glasses collection, yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan Meta AI untuk pengalaman bebas tangan yang lebih baik. Dengan berbagai fitur baru seperti pemahaman multimodal AI, kacamata ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan dunia sekitarnya dengan lebih baik.
Melalui perayaan 10 tahun ini, Meta berkomitmen untuk terus memimpin inovasi dalam bidang VR, AR, dan AI, dengan tujuan memberikan pengalaman yang lebih imersif dan terhubung bagi pengguna di seluruh dunia. Dengan tekad untuk membawa teknologi ini kepada sebanyak mungkin orang, Meta siap melangkah ke depan menuju masa depan yang lebih terhubung dan berkelanjutan.