Bagikan:

JAKARTA - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menilai bahwa sektor pendidikan memegang peranan penting dalam memaksimalkan peluang pemanfaatan teknologi Internet of Things (IoT). 

“Sinergi antara IoT dan keamanan siber mampu memaksimalkan pemanfaatan IoT. Keberadaan standardisasi IoT akan mendorong rasa kepercayaan dan angka adopsi IoT,” ujar Nezar, dikutip Senin, 1 April. 

Nezar percaya bahwa universitas dan lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Indonesia saat ini mampu mendorong pertumbuhan inovasi dan teknologi IoT yang sehat. 

“Oleh karenanya, saya mendorong rekan-rekan sekalian untuk terus meningkatkan kapasitas dan ilmu yang dimiliki," ungkan Wamenkominfo itu lebih lanjut. 

Wamenkominfo menyontohkan dua universitas yang secara aktif mengembangkan inisiatif di bidang IoT.  Menurutnya, salah satu praktik terbaik berlangsung di IoT at CyLab (IoT@CyLab) yang merupakan institusi riset di bawah naungan Carnegie Mellon University.

"Dengan memusatkan riset pada isu keamanan, IoT, Blockchain, dan Kewirausahaan, CyLab bertujuan untuk menciptakan ekosistem IoT yang berlandaskan Autonomous Healing, Trusted, dan Accountable," tuturnya.

Untuk mendukung pertumbuhan IoT di Indonesia, Kementerian Kominfo juga memiliki beberapa program yang mendukung, di antaranya Program Gerakan Smart City yang sudah memberikan pendampingan terhadap 258 pemerintah kota dan kabupaten.

Selain itu, Kominfo juga menyelenggarakan Indonesia Smart Solutions Summit (ISSS) dengan penyelenggaraan roadshow seminar di beberapa kota di Indonesia, diskusi panel, dan pengelolaan Expo UMKM sebagai ajang diskusi potensi pengembangan IoT bagi para pelaku UMKM.

Serta dalam bidang pengembangan sumberdaya manusia, Kementerian Kominfo menyelenggarakan program upskilling pemanfaatan teknologi IoT, yang dapat dimanfaatkan oleh publik seperti Digital Talent Scholarship (DTS).