JAKARTA - Data terbaru perusahaan keamanan siber Kaspersky menunjukkan bahwa selama tahun 2023, terdapat 42.700.000 ancaman lokal yang menargetkan organisasi di Asia Tenggara.
Meskipun ancaman global meningkat selama setahun terakhir (gabungan segmen individu dan bisnis), semua negara di Asia Tenggara, kecuali Singapura, mencatat penurunan yang tidak signifikan dalam jumlah ancaman lokal yang terdeteksi.
Singapura mencatat peningkatan ancaman lokal sebesar 67 persen YoY, dari 300.000 insiden lokal pada tahun 2022 menjadi 500.000 pada tahun 2023 lalu.
Tetapi secara keseluruhan, dunia bisnis di Vietnam (17.100.000), Indonesia (16.400.000), dan Thailand (4.700.000) merupakan negara yang paling banyak mengalami ancaman ini pada tahun 2023.
BACA JUGA:
“Asia Tenggara menunjukkan potensi yang kuat untuk menjadi pusat manufaktur utama secara global. Kawasan ini juga konsisten dalam mencatat pertumbuhan ekonomi digital yang stabil selama bertahun-tahun,” ujar Adrian Hia, Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky.
Untuk dapat melanjutkan prestasi ini, Hia menambahkan, organisasi, baik yang beroperasi dengan sistem TI atau OT, harus membangun pertahanan siber mereka terhadap serangan canggih yang menggunakan teknik dan taktik lama.