JAKARTA - Islandia, negara yang dikenal sebagai pusat penambangan Bitcoin, kini berada di ambang perubahan besar. Perdana Menteri Islandia, Katrín Jakobsdóttir, telah mengekspresikan keprihatinannya terhadap konsumsi energi yang besar oleh operasi penambangan Bitcoin. Dia berjanji untuk mengalihkan sebagian dari energi tersebut untuk memperkuat kedaulatan pangan negara.
Dalam wawancara dengan Financial Times, Jakobsdóttir menjelaskan bahwa negara tersebut sedang berupaya mencapai netralitas karbon. Energi terbarukan harus dialokasikan ulang untuk memasok energi bagi 375.000 warga Islandia.
Jakobsdóttir menegaskan bahwa Bitcoin dan cryptocurrency lainnya, yang menggunakan "banyak energi," bukanlah "bagian dari misi tersebut." Diperkirakan penambang Bitcoin dan pusat data mengonsumsi lebih dari 120 MW energi di Islandia, lebih dari yang dikonsumsi oleh semua rumah tangga gabungan.
BACA JUGA:
Musim dingin telah mempengaruhi pengiriman energi ke pembangkit listrik tenaga air negara tersebut. Hal ini membuat pabrik pengolahan makanan beralih ke sumber energi kotor untuk tetap beroperasi, sesuatu yang telah dikualifikasi sebagai "tidak dapat diterima" oleh Guðlaugur Þór Þórðarson, Menteri Lingkungan Hidup Islandia.
Jakobsdóttir merinci kesulitan dalam menanam tanaman di Islandia. Dia menyatakan, "Tidaklah mudah menjadi petani di Islandia. Lapangan tidaklah luas. Tetapi ini adalah bagian penting dari strategi kami untuk keamanan di dunia ini."
Jakobsdóttir tidak merinci metode atau regulasi apa yang akan diberlakukan untuk mencapai pergeseran ini. Namun, dia menyebutkan bahwa negara akan mulai menanam jagung, menekankan bahwa ini belum pernah dicoba sebelumnya meskipun secara teknis memungkinkan.
Situasi ini bukanlah hal baru bagi Islandia. Pada Desember 2021, Landsvirkjun, perusahaan listrik nasional Islandia, mulai menolak permintaan energi dari perusahaan-perusahaan baru di industri penambangan cryptocurrency karena keterbatasan dalam sistem distribusinya.
Dengan adanya perubahan ini, Islandia berharap dapat mencapai tujuan mereka dalam menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan memperkuat kedaulatan pangan mereka.