Membaca di Layar Ponsel Ternyata Lebih Nyaman <i>Light Mode</i> daripada <i>Dark Mode</i>
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Hampir semua aplikasi maupun peranti lunak sekarang punya fitur dark mode. Aplikasi dirasa belum kekinian kalau tak dibenamkan fitur ini.

Konon salah satu keuntungannya yakni membuat mata lebih rileks ketika menatap layar ponsel. Tapi benarkah demikian?

Banyak faktor yang mempengaruhi terang gelapnya layar ponsel. Mulai dari perubahan cahaya pagi siang sampai malam hari, dan konten yang sedang diakses.

Misalnya pada dini hari, ketika matahari belum terbit mungkin saat itu orang seringnya membaca berita. Saat itu berarti lingkungan berada pada situasi yang gelap dan sedangkan layar putih cerah. Kemudian pada siang hari mungkin orang berkutat dengan aplikasi Spreadsheet atau Word dalam cahaya terang.

Dan pada malam hari misalnya, sedang menonton film di Netflix, orang melihat layar dengan latar dark mode di tengah lingkungan yang gelap.

Beragam situasi itu berpengaruh terhadap ketegangan mata. Mungkin bagi orang yang biasa dengan layar terang, ketika merubah latar menjadi gelap (dark mode) akan membuat mata menjadi lebih rileks terlebih ketika membaca. Padahal tidak juga.

Menurut penelitian Hall dan Hanna yang berjudul Web Text-Background Color yang dipublikasikan University of Missouri, di siang hari, orang yang membaca dengan mode layar terang dengan tulisan gelap, akan lebih mudah membaca dan menyerap lebih banyak informasi.

"Kontras membuat detail mudah dilihat, dan sebagian besar pembaca terbiasa membaca tulisan gelap pada cahaya yang terang."

Alasan lain mengapa latar belakang putih membuat lebih mudah membaca yakni karena alasan biologis mata manusia. Dalam sistem penglihatan manusia, mata akan beraksi berlebihan terhadap benda-benda yang terang pada latar belakang yang gelap.

Sehingga dalam konteks tulisan, teks putih pada latar hitam akan membuat tampak berbayang, dan itu membuatnya lebih sulit untuk dibaca.

Kendati demikian, apa yang ada dalam ilmu pengetahuan juga terbatas dan apa yang tampak dialami masyarakat umum saat ini adalah hal yang berbeda dari hasil studi.

Sebelum dark mode digandrungi seperti sekarang, mereka sering menggunakan kacamata khusus untuk menutupi cahaya biru dan meletakkan lampu di sekitar belakang monitor mereka untuk membuat latar belakang putih pada layar. Sehingga mengurangi efek iritasi pada mata.

Dan sekarang, di mana layar monitor khususnya ponsel sudah semakin banyak digunakan di mana-mana, tak sedikit orang yang menuntut layar dengan fitur dark mode.

Hal itu membuat banyak situs website menyuguhkan opsi dark mode ketika mengunjunginya. Di Twitter misalnya, mereka menyuguhkan dark mode dengan latar warna biru tua.

Sementara Netflix, sudah lebih dulu mendesain lamannya, dengan teks putih di atas latar hitam dan abu-abu. Tapi setidaknya ketika di kamar atau ruangan yang terang benderang, pengaturan terbaik untuk mata adalah tetap dengan memasang mode terang.

Semua hal itu tentu kembali kepada kenyamanan masing-masing pengguna. Intinya ketika mata sudah terasa tegang dan lelah, segera ganti mode warna latar pada aplikasi atau laman yang sedang dikunjungi.