JAKARTA - Arab Saudi, salah satu negara terkaya di Timur Tengah, telah meluncurkan proyek metaverse yang disebut Cultural Universe, yang merupakan inisiatif metaverse nasional pertama di dunia yang dioperasikan oleh pemerintah. Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Kebudayaan Arab Saudi, droppGroup, dan Oracle, yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan blockchain untuk menciptakan ruang virtual yang menampilkan budaya dan sejarah Arab Saudi.
Cultural Universe diluncurkan pada 22 Februari 2024, bertepatan dengan Hari Pendirian Nasional Arab Saudi, yang merupakan hari peringatan berdirinya Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1932. Dalam metaverse ini, pengguna dapat menjelajahi berbagai atraksi dan aktivitas yang terinspirasi dari perayaan Hari Pendirian di dunia nyata, seperti History Walk, yang memberikan edukasi tentang tonggak-tonggak sejarah Arab Saudi, mulai dari masa pra-Islam hingga masa modern.
Selain itu, pengguna juga dapat menikmati area-area imersif yang didedikasikan untuk musik, seni, sejarah, dan masakan Arab Saudi, serta bermain mini-game dan menyaksikan siaran langsung dari Founding Day Beginning Symphony, pertunjukan musik yang menampilkan penyair dan orkestra Arab Saudi.
BACA JUGA:
Cultural Universe dapat diakses melalui browser web, dan dioptimalkan untuk perangkat Mobile XR, seperti smart ponsel dan headset VR. Dengan demikian, pengguna dapat memilih tingkat imersi yang mereka inginkan, baik itu melihat metaverse dari layar ponsel atau menyelam ke dalamnya dengan headset VR. Kementerian Kebudayaan Arab Saudi mengatakan bahwa Cultural Universe, yang dapat digunakan secara gratis, merupakan langkah besar menuju masa depan ekspresi dan partisipasi budaya yang lebih inklusif dan inovatif.
Teknologi di Balik Cultural Universe Cultural Universe dibangun dengan menggunakan sistem AI Generative Media Intelligence (GMI) droppPhygital dari droppGroup, sebuah perusahaan pengembangan perangkat lunak berbasis di New York, dan blockchain Hyperledger Fabric 2.5 dari Oracle, sebuah perusahaan teknologi raksasa. Sistem GMI droppPhygital memungkinkan pembuatan konten digital yang dinamis dan interaktif, yang dapat disesuaikan dengan preferensi dan perilaku pengguna. Blockchain Hyperledger Fabric 2.5, yang merupakan salah satu platform blockchain paling populer di dunia, menyediakan infrastruktur yang aman dan transparan untuk menyimpan dan memverifikasi data di metaverse.
droppGroup, yang telah memposisikan dirinya sebagai platform ‘phygital’ terdepan di kawasan Timur Tengah, telah berkolaborasi dengan berbagai pihak di Arab Saudi untuk mengembangkan teknologi Web3, termasuk dengan Saudi Aramco, perusahaan minyak milik negara, yang merupakan salah satu perusahaan terbesar di dunia. droppGroup menawarkan solusi AI, ML, XR, dan metaverse yang terintegrasi, yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pendidikan, hiburan, periklanan, dan lain-lain.
“droppGroup bangga memimpin transformasi digital ini bersama Kementerian Kebudayaan,” kata Christopher Kelly, Co-Founder dan Presiden droppGroup. “Visi yang diperlukan untuk inisiatif semacam ini jarang terlihat di pemerintah dan kami senang dapat mendukung Kementerian Kebudayaan dalam proyek AI ini dan di masa depan.”
Dengan peluncuran Cultural Universe, Arab Saudi menunjukkan bahwa mereka tidak mau ketinggalan dalam tren metaverse, dan bahkan menjadi salah satu negara pertama yang memiliki metaverse nasional yang dioperasikan oleh pemerintah. Dengan demikian, Arab Saudi berharap dapat menarik minat dan partisipasi masyarakat dunia terhadap budaya dan sejarah mereka, serta menunjukkan komitmen mereka terhadap Visi 2030, sebuah program untuk diversifikasi ekonomi, keterlibatan global, dan peningkatan kualitas hidup.