Bagikan:

 

JAKARTA – Telegram merupakan platform komunikasi dengan bot yang sangat banyak. Bot atau akun otomatis ini bisa digunakan untuk bermain game, mendengarkan musik, dan masih banyak lagi.

Meski bot dari telegram ini sangat berguna untuk digunakan, tak semua bot aman untuk diakses. Ada beberapa bot yang bisa mencuri data personal tanpa diketahui pemiliknya hanya dalam satu interaksi. Mereka akan menjalankan skrip dan mengekstrak data pribadi pengguna.

Salah satu bot yang sangat berbahaya adalah AnarchyGrabber. Mengutip dari Makeuseof, bot ini akan menyamar sebagai bot tambahan untuk obrolan grup. Padahal, AnarchyGrabber akan membajak token autentikasi dan mengekstrak data rahasia pengguna.

AnarchyGrabber dan bot berbahaya lainnya sering mengelabui pengguna Telegram. Agar tidak tertipu dengan bot-bot tersebut, kita harus lebih memahami perbedaan antara bot yang aman dan bot yang berbahaya untuk digunakan.

Cara paling mudah adalah dengan memperhatikan gerak-gerik bot. Jika bot meminta data yang tidak perlu, seperti bot cuaca meminta kontak, maka jangan direspon. Selain itu, bot seharusnya merespons perintah, bukan memerintah terlebih dahulu.

Tindakan pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah dengan mencari nama bot di mesin pencarian Google. Jika bot tersebut berbahaya untuk digunakan, pengguna lain mungkin sudah menyuarakan keresahan mereka di media sosial.

Selanjutnya, Anda bisa menyalakan autentikasi dua faktor (2FA). Dengan autentikasi ini, telegram bisa meningkatkan keamanan akun dengan menambahkan langkah verifikasi sekunder. Langkah ini bisa mempersulit para peretas, termasuk bot, untuk mengakses akun Anda.

Terakhir, Anda bisa mencegah pencurian data dari bot berbahaya dengan memantau akun secara berkala. Ketika Anda menyadari ada hal yang aneh atau mencurigakan pada akun Anda, segera periksa akses akun dan ubah detail keamanan seperti kata sandi.