Bagikan:

YOGYAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) menambah stasiun yang menerapkan Boarding Face Recognition. Saat ini PT KAI menambah jumlah stasiun dengan fasilitas boarding face recognition menjadi 11 titik.

Vice President Public Relations KAI Joni Martinus menjelaskan bahwa ada dua stasiun kereta api baru yang kini dilengkapi dengan teknologi boarding face recognition yakni Stasiun Purwokerto yang dipasang pada Sabtu, 23 Desember dan Stasiun Madiun yang dipasang Selasa, 26 Desember 2023.

Stasiun yang Menerapkan Boarding Face Recognition

Seperti diketahui, Face Recognition Boarding Gate adalah fasilitas baru milik KAI yang berguna untuk membantu proses identifikasi sekaligus memvalidasi identitas calon penumpang. Proses tersebut dilakukan lewat kamera yang mendeteksi wajah penumpang. Kamera terhubung dengan data penumpang mulai dari tiket hingga status vaksinasi.

Keberadaan teknologi Face Recognition Boarding Gate memudahkan calon penumpang sehingga mereka  tak perlu menunjukkan KTP atau kartu identitas lain. Selain itu calon penumpang juga tak perlu cetak boarding pass sehingga cukup melewati mesin pemindai dan mengarahkan wajah ke kamera. Jika data calon penumpang sesuai maka pintu terbuka otomatis.

Saat ini penerapan masih terbatas di 11 stasiun. Berikut ini daftar stasiun yang sudah menerapkan teknologi Face Recognition Boarding Gate.

  1. Bandung
  2. Yogyakarta
  3. Surabaya Gubeng
  4. Malang
  5. Solo Balapan
  6. Gambir
  7. Cirebon
  8. Surabaya Pasar Turi
  9. Semarang Tawang
  10. Purwokerto
  11. Madiun

Keamanan Data Pengguna Boarding Face Recognition

Keamanan data calon penumpang yang menggunakan layanan Boarding Face Recognition KAI sempat jadi perbincangan. Terkait hal tersebut, EVP Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji sempat menjelaskan bahwa keamanan data yang tersimpan untuk fitur face recognition aman.

Dikutip dari Antara, KAI sendiri memiliki manajemen keamanan informasi yang jauh lebih baik. Bahkan KAI telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Keamanan Informasi standar internasional ISO 27001 tentang Standardisasi Manajemen Keamanan Informasi. Sebagai pengelola, KAI juga secara rutin meningkatkan keamanan data seperti nama, NIK, dan sebagainya.

“Masyarakat tidak perlu khawatir dengan keamanan data pada fitur face recognition yang dipergunakan, sebab KAI telah memiliki manajemen keamanan informasi yang baik," jelas Raden Agus Dwinanto Budiadji di Jakarta.

Agus menjelaskan bahwa data penumpang seperti nama, NIK, dan foto pelanggan disimpan di infrastruktur KAI. Data tersebut juga hanya akan digunakan dalam proses boarding lewat Face Recognition Boarding Gate. Data akan disimpan dalam kurun waktu 1 tahun. Setelahnya data akan terhapus secara sistem.

Tak hanya itu, penumpang berhak mengajukan permintaan penghapusan data pribadinya setiap saat setelah mendaftarkan diri di aplikasi Access by KAI. Pengguna juga bisa mengajukan penghapusan data diri lewat petugas Customer Service KAI yang ada di stasiun.

Untuk lebih jelas, masyarakat disarankan mengetahui apa itu Face Recognition Boarding milik KAI serta cara menggunakannya.

Itulah informasi terkait stasiun yang menerapkan Boarding Face Recognition. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.