Bagikan:

JAKARTA - Laporan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2023 yang dirilis oleh Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan NIQ Indonesia menunjukkan bahwa jumlah transaksi yang diperoleh selama gelaran tersebut mencapai Rp25,7 triliun.

Director of NIQ Indonesia, Rusdy Sumantri menegaskan temuan ini lantaran dominasi pelaku belanja online pada Harbolnas kali ini didominasi masyarakat dengan kelas ekonomi atas.

Tidak hanya itu, laporan yang dibuat berdasarkan data dari 1.070 responden yang memiliki akses internet dan berusia lebih dari 15 tahun ini juga menemukan bahwa mayoritas (88 persen) dari mereka mengetahui tentang Harbolnas 2023.

Rusdy menyoroti adanya pergeseran asal informasi terkait program Harbolnas 2023 dan awareness dari berbagai merek produk yang beredar di pasaran. Di mana media sosial (66 persen) menjadi platform informasi mereka mengetahui Harbolnas 2023.

Kemudian, untuk masalah pembayaran sepanjang 11-13 Desember, NIQ menemukan bahwa 67 persen pelanggan memilih untuk menggunakan metode pembayara e-wallet.

Di peringkat selanjutnya ada metode pembayaran Cash on Delivery (COD) dengan 32 persen, Virtual Account (VA) sebanyak 26 persen, dan juga Mobile Banking 22 persen.

Kemudian di peringkat lima dan enam ada metode pembayaran Bank Mobile Wallet (18 persen) dan Internet Banking (11 persen).