Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan farmasi asal Inggris-Swedia, AstraZeneca, telah menandatangani kesepakatan senilai hingga 247 juta dolar AS (Rp3,8 triliun) dengan perusahaan biologis kecerdasan buatan (AI) Amerika Serikat, Absci, untuk merancang antibodi dalam memerangi kanker. Hal ini pertama kali dilaporkan oleh Financial Times pada Minggu, 3 Desember.

Kolaborasi ini bertujuan untuk memanfaatkan teknologi AI Absci untuk analisis protein berskala besar guna menemukan terapi onkologi yang layak, yang merupakan fokus utama AstraZeneca. Namun, laporan tersebut tidak menyebutkan jenis kanker yang akan mereka targetkan.

Absci dan AstraZeneca belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari media.

Kesepakatan tersebut mencakup pembayaran awal untuk Absci, pendanaan penelitian dan pengembangan, pembayaran tahap pencapaian, serta royalti atas penjualan produk.

Sean McClain, pendiri dan chief executive Absci, dikutip mengatakan bahwa penerapan prinsip rekayasa pada penemuan obat meningkatkan potensi kesuksesan dan mengurangi waktu yang dihabiskan dalam pengembangan.

Absci menerapkan kecerdasan buatan generatif untuk merancang kandidat obat optimal berdasarkan afinitas target, keamanan, pembuatannya, dan karakteristik lainnya.