JAKARTA – Sebagai salah satu platform media sosial terbesar di dunia, TikTok berupaya menjadi pelopor dalam memerangi perubahan iklim melalui berbagai kampanye yang mereka suarakan.
Kali ini, TikTok kembali meluncurkan inisiatif dan program baru melalui tagar ClimateAction 2023. Kampanye yang baru diumumkan pada Senin, 27 November ini bernilai 1 juta dolar AS atau sekitar Rp15 miliar.
TikTok mengatakan bahwa kampanye ini sengaja diluncurkan untuk mendukung Konferensi Perubahan Iklim PBB COP28. Inisiatif baru ini juga digerakkan untuk mendukung Verified for Climate, program gabungan dari PBB dan Purpose.
Dengan hadirnya inisiatif ini, TikTok akan menghadirkan ilmuwan dan pakar dari Brasil, Uni Emirat Arab (UEA), dan Spanyol untuk mendukung konten pendidikan dalam mengatasi disinformasi iklim dan mendorong aksi memerangi perubahan iklim.
“Melalui inisiatif baru ini, kami berharap dapat bermitra dengan tim ahli untuk memberikan informasi lebih lanjut dan menginspirasi kami komunitas global,” kata Wakil Presiden Kebijakan Publik untuk Pasar Berkembang TikTok Helena Lersch, dikutip VOI dari rilis resmi.
BACA JUGA:
Sejalan dengan inisiatif baru ini, TikTok ingin menekankan bahwa kebijakan mereka melarang tegas disinformasi perubahan iklim seperti penyangkalan adanya perubahan iklim hingga faktor pengaruh yang dianggap menipu.
Selama COP28 digelar pada 30 November hingga 12 Desember, TikTok mengajak para pembuat konten untuk membuat video dengan tagar ClimateAction. Harapannya, tagar ini bisa lebih populer dari kampanye yang sudah ada.
Sejauh ini, tagar ClimateChange, ClimateAction, dan SustainableLiving sudah cukup populer dan banyak digunakan. Seluruh tagar ini masing-masing memperoleh jumlah penayangan 6,6 miliar, 2,5 miliar, dan 1,9 miliar.