JAKARTA – Google Chrome memiliki ikon gembok yang ditempatkan di bagian alamat browser. Meski orang-orang menyadari kehadiran simbol ini, tak banyak yang tahu arti dari ikon gembok.
Menurut hasil survei sciencealert, hanya 7 persen dari 463 pengguna situs web Chrome yang tahu arti dari ikon ini. Mayoritas dari pengguna Chrome memberikan tafsiran yang salah mengenai arti dari ikon gembok ini.
Kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa ikon ini adalah tanda bahwa situs web aman untuk diakses, bebas dari virus, hingga dapat dipercaya karena situs webnya asli. Semua jawaban ini sepenuhnya salah.
Pemahaman ini bisa membawa masalah jika terus ditanamkan. Banyak pengguna Chrome yang bisa membuka situs web sembarangan dan berpikir bahwa perangkat mereka akan baik-baik saja karena situs web itu aman.
Secara sederhana, ikon gembok merupakan tanda bahwa situs web yang diakses menggunakan proses enkripsi. Data yang dikirimkan antara server web ke komputer pengguna akan terjaga dengan aman dan tidak bisa dibaca orang lain.
BACA JUGA:
Seluruh situs web ini akan menggunakan Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTPS). Perlu dipahami juga bahwa HTTPS dan HTTP berbeda. Protokol HTTPS lebih aman karena menggunakan SSL/TSL, yaitu lapisan keamanan untuk situs web.
Dengan memahami arti dari ikon gembok ini, pengguna harus sadar bahwa tidak semua situs web aman untuk diakses. Ada beberapa situs web yang perlu dihindari agar mereka tidak terjebak malware.
Ikon gembok ini sebenarnya sudah digunakan sejak lama, tetapi karena minimnya kesadaran masyarakat mengenai arti dari ikon ini, Google akan mengganti ikon gembok ini ke ikon tune.
Rencana yang diumumkan pada pertengahan tahun ini menyebutkan bahwa Google akan mengubah ikon gembok mereka pada September lalu. Namun, belum ada lagi informasi lebih lanjut mengenai jadwal perubahan dari ikon ini.