Bagikan:

 

JAKARTA – MDA, perusahaan teknologi antariksa, mengumumkan bahwa mereka mendapatkan pelanggan yang meminta pembuatan konstelasi satelit non-geostasioner (NGSO) sebanyak 36 unit.

Perusahaan di Kanada itu merahasiakan pelanggannya, tetapi mereka menyatakan bahwa biaya dari permintaan ini mencapai 131 juta dolar AS atau sekitar (Rp2 triliun). Namun, kesepakatan konstelasi ini tidak berhenti sampai di situ.

MDA mengatakan pada rilis mereka bahwa nilai kesepakatan tersebut bisa empat kali lipat lebih besar jika MDA menjadi kontraktor utama dari konstelasi yang rencananya diluncurkan pada tahun depan itu.

Ketika Spacenews bertanya lebih detail mengenai isi kesepakatan tersebut, Juru Bicara MDA Amy MacLeo menolak berbicara. Ia tidak ingin memberikan detail lainnya, termasuk kontrak Otorisasi untuk Melanjutkan (ATP).

Pelanggan misterius ini menjadi konsumen kedua yang diumumkan oleh MDA untuk pembuatan satelit baru mereka. Pelanggan pertama dari MDA adalah Telesat, perusahaan komunikasi satelit di Kanada.

Telesat membeli satelit terbaru buatan MDA yang konfigurasinya bisa diubah selama di orbit untuk menanggapi permintaan perubahan dari Bumi. Berat dari satelit ini mencapai 198.750 kilogram.

Perusahaan komunikasi yang meninggalkan kerja sama dengan Thales Alenia Space itu akan membuat konstelasi broadband Lightspeed di Orbit Rendah Bumi (LEO) pada pertengahan tahun 2026. Konstelasi ini menghabiskan biaya 2 miliar dolar AS (Rp30 kuadriliun).