JAKARTA - Brave Software, perusahaan di balik Brave Browser dan Browser Search mengonfirmasi bahwa mereka telah memberhentikan 9 persen stafnya di seluruh departemen.
Meskipun demikian, perusahaan tidak merinci berapa banyak karyawan yang terdampak. Tapi mereka mengatakan bahwa alasan dari keputusan ini adalah karena masalah ekonomi.
“Brave menghilangkan beberapa posisi sebagai bagian dari manajemen biaya kami dalam lingkungan ekonomi yang menantang ini. Beberapa departemen terkena dampaknya, yang mencakup 9 persen staf kami,” kata juru bicara Brave kepada TechCrunch dalam sebuah pernyataan.
Perusahaan telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan sumber pendapatannya dengan merilis API pencariannya sendiri pada bulan Mei, untuk klien dengan paket mulai dari 3 dolar AS (Rp46 ribu) per 1.000 kueri.
API juga menawarkan paket berbeda untuk pelatihan model data AI, data dengan hak penyimpanan, pemeriksaan ejaan, dan saran otomatis. Bulan lalu, Brave memperkenalkan hasil gambar, berita, dan video sebagai bagian dari Search API-nya.
BACA JUGA:
Pada bulan Agustus, peramban yang dikenal dengan fokusnya pada privasi ini telah mengumumkan peluncuran fitur pencarian gambar dan video pada platform Brave Search-nya.
Brave juga telah menguji asisten AI asli bernama Leo untuk browsernya. Meskipun berencana untuk menyediakannya untuk semua pengguna, Brave mengatakan bahwa Leo akan memiliki tingkat premium dengan fitur-fitur seperti batas tarif yang lebih tinggi dan akses ke lebih banyak model percakapan.