Bagikan:

JAKARTA - MoneyGram International, perusahaan pembayaran internasional terkemuka, baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk meluncurkan dompet non-kustodian. Langkah ini diklaim lebih efisien bagi pengguna baru dalam mengelola dana mereka dan juga bertujuan mengurangi biaya transaksi.

Sebagai informasi tambahan, dompet non-kustodian juga dikenal sebagai "dompet mandiri" atau "self-custody wallet," adalah jenis dompet kripto yang memberikan pengguna kontrol penuh atas kepemilikan dan pengamanan mata uang kripto mereka.

Dalam konteks kripto, "kustodian" merujuk pada pihak ketiga yang bertanggung jawab untuk menyimpan dan mengelola mata uang kripto pengguna. Sebaliknya, dompet non-kustodian memungkinkan pengguna untuk mengelola sendiri mata uang kripto mereka tanpa harus mengandalkan pihak ketiga.

Dalam rencana ini, MoneyGram akan memungkinkan pertukaran dana antara mata uang fiat dan stablecoin USDC, yang nilainya terikat dengan dolar Amerika Serikat. CEO MoneyGram, Alex Holmes, menjelaskan bahwa ini adalah langkah strategis dalam memanfaatkan teknologi blockchain untuk mempermudah pengiriman uang lintas batas.

Yang menarik, MoneyGram tidak akan memaksa pengguna untuk mengadopsi mata uang kripto, melainkan memberi mereka opsi untuk menyimpan dana dalam bentuk USDC di dompet non-kustodian. Dengan cara ini, pengguna memiliki kendali penuh atas dana mereka dan dapat mengonversinya ke mata uang fiat saat diperlukan.

Di sistem MoneyGram saat ini, pengguna harus mengirimkan dana langsung ke tujuan dan tidak memiliki opsi untuk menyimpan dana dalam bentuk mata uang fiat. Dengan dompet non-kustodian ini, pengguna dapat memutuskan kapan dan bagaimana mereka ingin menggunakan dana mereka, entah dalam bentuk mata uang fiat atau USDC.

Perlu diperhatikan bahwa dompet MoneyGram akan berbeda dari dompet kripto lainnya, dan hanya kompatibel dengan ekosistem MoneyGram sendiri, sehingga tidak akan dapat berinteraksi dengan mata uang kripto lain di pasar. Meskipun ini membatasi fungsionalitasnya, hal ini juga membantu MoneyGram mematuhi regulasi yang berlaku.

Selain memberikan pengguna lebih banyak kendali, penggunaan USDC juga diharapkan dapat mengurangi biaya transaksi lintas batas yang biasanya dikenakan oleh MoneyGram, yang saat ini sekitar 3%. MoneyGram berharap dapat mengurangi biaya ini menjadi kurang dari 1%, sesuai dengan praktik umum dalam transaksi digital.

CEO Alex Holmes juga mencatat bahwa awalnya dompet ini akan tersedia di 40 negara yang mendukung verifikasi pelanggan secara digital. MoneyGram memiliki visi untuk menjadi "konsep ATM global dengan menggunakan blockchain," yang akan mengubah cara orang mengirim uang antar mata uang fiat.

Bulan lalu, platform pembayaran antar negara Stellar juga mengumumkan investasinya di MoneyGram, dengan tujuan mendukung pengembangan teknologi blockchain dan memfasilitasi pengelolaan dana yang lebih mudah bagi pengguna.