Bagikan:

JAKARTA - Pada Selasa, 26 September, otoritas Prancis menerima pembaruan perangkat lunak dari Apple untuk iPhone 12. Mereka kini sedang meninjau pembaruan tersebut sebagai upaya penyelesaian terhadap masalah radiasi.

Seorang sumber di kementerian digital Prancis mengatakan ini sebagai langkah yang diambil setelah Prancis menghentikan penjualan ponsel iPhone 12 awal bulan ini karena temuan pelanggaran batas paparan radiasi.

Apple telah berjanji untuk memperbarui perangkat lunak guna mengatasi perdebatan tentang tingkat radiasi dari ponsel iPhone 12 ini. Prancis sebelumnya telah mengancam akan mencari tindakan pemanggilan (recall) produk, jika Apple menolak untuk melakukan pembaruan perangkat lunak.

Sebelumnya, Apple sempat mempertanyakan temuan yang diumumkan oleh Prancis, dengan menyebutkan bahwa iPhone 12 telah mendapatkan sertifikasi dari banyak badan internasional yang menyatakan bahwa ponsel tersebut mematuhi standar global. Namun, pada 15 September, Apple mengumumkan bahwa mereka akan merilis pembaruan perangkat lunak untuk mengakomodasi metode pengujian yang digunakan oleh Prancis.

Otoritas Prancis sedang mempertimbangkan pembaruan perangkat lunak tersebut dan berharap agar perusahaan yang ponselnya menghasilkan emisi karbon akan berkontribusi dalam upaya mengurangi emisi di Prancis, baik melalui bursa karbon maupun pajak karbon.

Sementara pembaruan perangkat lunak ini saat ini hanya berlaku di Prancis, regulator industri Belgia juga telah meminta pembaruan perangkat lunak serupa.

Namun, regulator Belgia mengonfirmasi bahwa pembaruan tersebut saat ini hanya tersedia di Prancis. Prancis akan memberitahu rekan-rekannya di Uni Eropa tentang pembaruan tersebut, dan diharapkan akan ada lebih banyak langkah di tingkat Eropa terkait masalah ini.

Paparan radiasi dari smartphone diukur dalam bentuk Specific Absorption Rate (SAR), yang merupakan ukuran seberapa banyak energi radiasi elektromagnetik (dalam bentuk gelombang radio) diserap oleh jaringan tubuh. SAR diukur dalam watt per kilogram (W/kg). Banyak negara memiliki batasan SAR yang ditetapkan untuk memastikan bahwa paparan radiasi dari smartphone dan perangkat komunikasi lainnya tetap dalam batas aman.

Batas normal untuk SAR dari smartphone bervariasi di berbagai negara. Sebagai contoh, Amerika Serikat dan Uni Eropa memiliki batas SAR yang berbeda:

  1. Amerika Serikat: Federal Communications Commission (FCC) mengatur batas SAR untuk ponsel seluler di Amerika Serikat. Untuk perangkat seluler yang dijual di AS, batas SAR tertinggi adalah 1,6 W/kg untuk kepala dan tubuh.

  2. Uni Eropa: Uni Eropa memiliki batas SAR yang lebih rendah daripada Amerika Serikat. Di Uni Eropa, batas SAR untuk kepala adalah sekitar 2,0 W/kg dan untuk tubuh adalah sekitar 4,0 W/kg.

Perangkat smartphone biasanya harus memenuhi batasan SAR ini sebelum mereka dapat dijual di pasar. Meskipun batasan ini telah ditetapkan untuk meminimalkan risiko paparan radiasi elektromagnetik, penting untuk memahami bahwa batasan tersebut didasarkan pada panduan kesehatan yang saat ini berlaku.

Kebanyakan smartphone memungkinkan pengguna untuk memeriksa nilai SAR mereka di pengaturan perangkat. Anda dapat melihat nilai SAR spesifik perangkat Anda dalam dokumentasi yang disertakan dengan smartphone Anda atau dengan mengunjungi situs web produsen.

Penting untuk menggunakan perangkat dengan nilai SAR yang berada di bawah batas yang ditetapkan oleh otoritas regulasi di wilayah Anda. Meskipun begitu, studi tentang risiko kesehatan dari paparan radiasi smartphone masih terus berlanjut, dan tidak ada konsensus ilmiah yang jelas tentang dampak jangka panjang dari paparan radiasi ini.