JAKARTA - Peneliti di kelompok pengawas digital Citizen Lab mengumumkan pada Kamis 7 September bahwa mereka menemukan spyware yang mereka hubungkan dengan perusahaan Israel, NSO Group, yang memanfaatkan kerentanan baru pada perangkat Apple.
Saat memeriksa perangkat Apple seorang karyawan dari kelompok masyarakat sipil berbasis di Washington minggu lalu, Citizen Lab mengatakan bahwa mereka menemukan bahwa kerentanan tersebut telah digunakan untuk menginfeksi perangkat dengan spyware Pegasus milik NSO, demikian diungkapkan dalam sebuah pernyataan.
"Ini menunjukkan bahwa masyarakat sipil sekali lagi berfungsi sebagai sistem peringatan dini tentang serangan yang sangat canggih," kata John Scott-Railton, peneliti senior di Citizen Lab, yang berbasis di Munk School of Global Affairs and Public Policy, Universitas Toronto.
Citizen Lab tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang individu yang terkena dampak atau organisasi yang terlibat.
BACA JUGA:
"Kerentanan ini memungkinkan kompromi pada iPhone yang menjalankan versi terbaru dari iOS (16.6) tanpa ada interaksi dari korban," kata kelompok pengawas digital tersebut, dikutip Reuters.
Apple mengeluarkan pembaruan baru pada perangkatnya setelah menyelidiki kerentanan yang dilaporkan oleh Citizen Lab. Seorang juru bicara Apple mengatakan tidak ada komentar lebih lanjut, sementara Citizen Lab mendorong konsumen untuk memperbarui perangkat mereka.
Jurubicara NSO mengatakan bahwa mereka tidak bisa komentar langsung terkait penelitian Citizen Lab ini.
Perusahaan Israel ini telah dimasukkan dalam daftar hitam oleh pemerintah Amerika Serikat sejak tahun 2021 atas tuduhan penyalahgunaan, termasuk pengintaian terhadap pejabat pemerintah dan jurnalis.