JAKARTA - DeepMind mengungkapkan akan meluncurkan versi beta SynthID, alat untuk watermarking dan mengidentifikasi gambar yang dihasilkan AI, melalui kemitraannya dengan Google Cloud.
Perusahaan mengatakan bahwa teknologi ini akan menanamkan watermark digital langsung ke piksel gambar, sehingga membuatnya tidak terlihat oleh mata manusia. Kendati demikian, tanda tersebut dapat dideteksi untuk identifikasi.
Peluncuran ini dilakukan mengingat saat ini teknologi AI bisa melakukan semua hal, termasuk menghasilkan sebuah karya. Sedangkan karya yang dihasilkan komputer ini menjadi lebih sulit untuk dibedakan dari yang belum dibuat oleh sistem AI.
We’re excited to launch ๐ฆ๐๐ป๐๐ต๐๐ today with @GoogleCloud: a digital tool to watermark and identify AI-generated images. ๐ผ๏ธ
It will be available on Imagen, one of @Google’s latest text-to-image models.
Here’s how it works. ๐งต https://t.co/p8s5XK5Ekr #GoogleCloudNext pic.twitter.com/0hixO5ehJo
— Google DeepMind (@GoogleDeepMind) August 29, 2023
Dengan demikian, perusahaan beranggapan bahwa AI juga menghadirkan risiko baru, seperti memungkinkan pencipta untuk menyebarkan informasi palsu, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
Sebagai salah satu perusahaan kecerdasan buatan, DeepMind berkomitmen untuk menghubungkan orang-orang dengan informasi berkualitas tinggi, dan menjunjung tinggi kepercayaan antara pencipta dan pengguna di seluruh masyarakat.
"Bagian dari tanggung jawab ini adalah memberi pengguna alat yang lebih canggih untuk mengidentifikasi gambar yang dihasilkan AI sehingga gambar mereka dapat diidentifikasi di kemudian hari," tulis perusahaan di situs resminya.
Meskipun watermark ini ditanam langsung ke piksel gambar, DeepMind menjanjikan bahwa SynthID tidak akan berpengaruh pada kualitas gambar sama sekali.
BACA JUGA:
Bahkan ketika pencipta menambahkan berbagai filter atau mengubah warna ke gambar tersebut, perusahaan mengatakan bahwa watermark itu masih akan tetap terdeteksi.
Melalui kemitraan ini, Google Cloud adalah penyedia cloud pertama yang menawarkan alat untuk membuat gambar yang dihasilkan AI secara bertanggung jawab dan mengidentifikasi mereka dengan percaya diri.
"Teknologi ini didasarkan pada pendekatan kami untuk mengembangkan dan menggunakan AI yang bertanggung jawab, dan dikembangkan oleh Google DeepMind dan disempurnakan dalam kemitraan dengan Google Research," pungkas perusahaan.