Bagikan:

YOGYAKARTA – Isu polusi udara yang akhir-akhir ini dirasakan masyarakat terus menuai sorotan. Sebagai salah satu solusi untuk menekan dampak dari polusi tersebut adalah dengan menggunakan air purifier. Lalu, bagaimana sebenarnya cara kerja air purifier untuk polusi udara?

Air Purifier untuk Polusi Udara

Dikutip dari AI Care, air purifier adalah sebuah alat elektronik yang digunakan untuk membersihkan udara  dalam ruang dari partikel kontaminasi misalnya debu, serbuk sari, bakteri, virus, polutan udara, alergen, bahkan bau tak sedap.

Dengan memasang alat tersebut, kualitas udara di ruangan akan meningkat. Bahkan air purifier juga membantu meminimalisir dampak alergi atau masalah pernapasan.

Ketua Bidang Redaksi Majalah Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr. dr. Feni Fitriani Taufik, Sp. PKR, Subps. PKL, M.Pd.Ked., menjelaskan bahwa air purifier atau alat pemurni udara memang bisa mencegah polusi udara di area tertutup seperti dalam ruangan.

“Air purifier gunanya untuk mencegah polusi udara di dalam ruangan dan memang itu bisa membantu,” kata Feni, dikutip dari Antara, Jumat, 18 Agustus.

Ia menjelaskan bahwa manfaat air purifier adalah agar penghuni ruangan bisa mendapatkan udara sehat dalam rumah. Menurutnya, cara kerja air purifier adalah dengan menghisap udara ke dalam penyaring, lalu dikeluarkan lagi jadi udara bersih.

Manfaat Air Purifier untuk Polusi Udara

Secara umum manfaat air purifier adalah untuk meningkatkan kualitas udara yang ada di dalam ruangan atau dalam rumah sehingga tubuh tidak terkontaminasi polusi udara. Adapun beberapa manfaat lainnya adalah sebagai berikut.

  • Mengurangi kadar alergen, yakni senyawa yang dapat memicu alergi seperti debu, bulu binatang, dan sebagainya
  • Menghilangkan asap rokok, bau tak netral dan tak sedap lain yang terkandung di udara di dalam ruangan
  • Memperbaiki kualitas udara sehingga menunjang kesehatan pernapasan
  • Pernapasan jadi lebih lega

Cara Kerja Air Purifier

Sederhananya, cara kerja air purifier adalah dengan menghisap udara di dalam ruangan lalu melewatkannya ke sistem filtrasi, lalu udara yang sudah bersih dikeluarkan dan disebarkan ke berbagai penjuru.

Perlu diketahui bahwa sistem filtrasi pada air purifier berbeda-beda tergantung penggunaan teknologinya. Contoh sistem filtrasi adalah filter HEPA (High Efficiency Particulate Air), filter karbon aktif, dan sebagainya.

Polutan yang dapat tersaring lewat sistem filtrasi air purifier sebenarnya berbeda-beda, bahkan ada yang mampu menyaring polutan dengan ukuran paling kecil 0,3 mikron. Meski demikian, air purifier tidak bisa benar-benar membersihkan udara sebanyak 100 persen.

Tips Menggunakan Air Purifier

Terkait tips penggunaan penyaring polutan air purifier, dr. Feni Fitriani Taufik mengatakan bahwa beberapa hal wajib diperhatikan, salah satunya yaitu penyesuaian antara kapasitas pemakaian air purifier dan besar ruangan di mana alat tersebut diletakkan.  Selain itu dr. Feni juga menyarankan agar pengguna lebih sering memperhatikan kebersihan filter air purifier.

Agar polusi udara tidak terjadi di dalam ruangan, masyarakat juga disarankan untuk melakukan cara lain. Namun yang terpenting agar tidak memperparah polusi udara dalam ruangan seperti merokok, menyalakan lilin, atau memicu  penambahan residu asap berlebihan.

“Kalau di luar polusi udaranya buruk, tidak membuka jendela ruangan,” jelas dr. Feni.

Selain meletakkan air purifier, alumnus Universitas Indonesia tersebut juga menganjurkan agar menggunakan alat penunjang lain yakni kipas angin khusus exhaust fan. Kipas tersebut bermanfaat untuk menyegarkan udara dalam ruanga dan memperbaiki serkulasi udara.

Itulah informasi tentang air purifier untuk polusi udara. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.