JAKARTA - Budi Arie Setiadi telah resmi dilantik sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) hari ini. Sebelum menjabat, Budi sendiri memiliki karir yang cukup panjang dan beragam.
Dia dikenal sebagai Ketua Umum Projo, sebuah organisasi relawan terbesar pendukung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu 2014 dan 2019.
Budi sendiri mengaku tidak awam dengan tugas-tugas di bidang Komunikasi dan Informatika, "Ini bukan tempat atau wahana baru buat saya, terutama komunikasi dan informasi. Berat sekali ya tantangannya, tetapi kita harus optimistis gerak cepat," ujar Budi saat pelantikan dirinya, Senin, 17 Juli, di kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat.
"Tidak usah pesimistis, bahwa ada masalah biarlah yang berurusan sama masalahnya, semua yang tidak bermasalah menyelesaikan masalah," tambahnya.
Pria kelahiran 20 April 1969 ini, pernah menjadi redaktur pelaksana pers mahasiswa Suma Universitas Indonesia (UI). Dia juga aktif pada kegiatan organisasi kampus.
Budi menjabat sebagai Ketua Forum Studi Mahasiswa UI pada 1992-1993, Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI pada 1994-1995 dan Presidium Senat Mahasiswa UI pada tahun yang sama.
Setelah lulus dari UI, aktivitas Budi di dunia organisasi tidak berhenti. Dia juga mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ) dan Masyarakat Profesional Indonesia (MPI) pada 1998-2000.
Dia juga pernah mendirikan Harian Bergerak saat era reformasi 1998. Sebelum mendirikan Harian Bergerak, Budi juga ikut menjadi bagian awal berdirinya media Kontan dan menjadi jurnalis Kontan dari 1996 hingga 2001 serta wartawan Media Indonesia Minggu pada 1994-1996.
Pria yang akrab disapa Muni di kalangan aktivis pun pernah mencicipi dunia profesional di bidang telekomunikasi. Dia menjadi direksi berbagai perusahaan.
BACA JUGA:
Banyak di antaranya bergerak di bidang telekomunikasi. Berbarengan dengan itu, ia mengasah kemampuan politiknya dengan menjadi Kepala Balitbang PDIP DKI Jakarta dan Wakil Ketua DPD PDIP DKI Jakarta pada 2005-2010.
"Saya pikir tantangan kita banyak sekali soal infrastruktur digital, soal bagaimana platform yang meresahkan masyarakan harus kita bereskan, ketiga bagaiamana ekosistem digital bisa menjadi tanggung jawab Kominfo, keempat pesan Pak Presiden khusus bagaimana membangun narasi Pemilu damai 2024," tutur Budi.
Pada 2006, Budi melanjutkan studi pascasarjana di Manajemen Pembangunan UI. Setelah menjadi salah satu petinggi PDI-P DKI Jakarta, Budi kemudian mendirikan organisasi relawan Projo atau Pro-Jokowi pada Agustus 2013.
Projo disebut-sebut sebagai salah satu organisasi relawan yang berhasil mengantarkan Jokowi pada kemenangan Pilpres 2014. Projo juga menunjukkan loyalitasnya pada Jokowi saat Pilpres 2019, seperti dikutip dari Antara News.
Dengan keberhasilan sebagai ketua umum organisasi relawan itu, nama Budi semakin diperhitungkan di kancah politik nasional. Pada Oktober 2019, Jokowi melantik Budi sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamen Desa dan PDTT).