JAKARTA - Polestar, produsen mobil listrik (electric vehicle/EV) asal Swedia, mengumumkan pada Senin 19 Juni bahwa mereka telah membentuk sebuah perusahaan patungan (joint venture) dengan Xingji Meizu untuk membangun sistem operasi mobil bagi mobil-mobil Polestar yang dijual di China. Sistem ini akan menyediakan teknologi pintar terbaru dalam kendaraan-kendaraan mereka.
Perusahaan patungan ini merupakan langkah lebih lanjut oleh grup Geely untuk mengadaptasi mobil secara khusus bagi konsumen China. Meizu dimiliki oleh ketua Geely, Li Shufu, yang juga merupakan salah satu investor terbesar Polestar dan mengendalikan pemegang saham terbesar Polestar, yaitu Volvo Cars.
Polestar, yang saat ini memproduksi semua mobilnya di China, mengatakan bahwa sistem operasi baru ini akan didasarkan pada sistem Flyme Auto dari Xingji Meizu yang diluncurkan pada awal tahun ini, dan akan terhubung dengan aplikasi di dalam mobil dan ponsel pelanggan.
Kelompok Swedia ini mengatakan bahwa mereka akan memiliki 49% saham dalam perusahaan patungan ini, sementara Xingji Meizu akan memiliki 51%, dengan memberikan pendanaan sebesar 98 juta dolar AS (Rp1,4 triliun) dan 102 juta dolar AS (Rp1,5 triliun) masing-masing.
CEO Polestar, Thomas Ingenlath, mengatakan kepada Reuters bahwa ia berharap perangkat lunak baru ini akan segera terintegrasi ke dalam kendaraan-kendaraan mereka, sementara sistem Google Auto yang tersedia dalam mobil-mobil yang dijual di luar China akan tetap tidak berubah.
BACA JUGA:
Xingji Meizu telah tumbuh dalam dekade terakhir dalam upayanya menjadi pesaing Android di China, namun pangsa pasarnya masih kecil.
Pabrikan mobil tradisional telah menghadapi tekanan dari produsen EV China yang menawarkan harga lebih rendah dan teknologi konsumen cerdas.
"Kami memang menghadapi kesulitan dalam bersaing di lingkungan tersebut," kata Ingenlath, sambil menambahkan bahwa bermitra dengan perusahaan yang erat kaitannya dengan pemilik mereka akan menjadi langkah positif.
Ingenlath mengatakan ini memungkinkan Polestar yang terdaftar di bursa saham Amerika Serikat untuk menggunakan perangkat lunak yang hampir berasal dari dalam rumah dan secara langsung memenuhi selera pembeli China.
"Hal ini menempatkan kami pada posisi yang sama sekali berbeda, bahkan melebihi pesaing-pesaing EV China kami," katanya kepada Reuters.