Bagikan:

JAKARTA – Baru-baru ini, salah satu tim pengembang Dogecoin, Mishaboar, menyatakan bahwa transaksi Dogecoin (DOGE) meningkat drastis. Peningkatan itu terjadi akibat munculnya standar token dalam jaringan Dogecoin yaitu DRC-20.

Sebagai informasi, DRC-20 merupakan standar token yang memungkinkan pengguna untuk mencetak NFT. Ini terinspirasi dari standar Bitcoin BRC-20 yang berhasil memunculkan Ordinals Bitcoin. Sebagian orang menyebut secara tidak resmi seni digital yang dicetak di DRC-20 sebagai Doginals.

Dengan begitu, banyak orang mulai melakukan pencetakan (minting) token dan seni digital baru dalam jaringan Dogecoin. Hal ini diharapkan dapat memperkuat posisi Dogecoin sebagai koin meme terkemuka di dunia.

Berdasarkan laporan bitinfocharts, Mishaboar mencatat transaksi Dogecoin harian telah meningkat secara parabolik baru-baru ini, mencapai puncaknya di sekitar 630.000 pada tanggal 14 Mei kemarin

Kendati begitu, kenaikan signifikan ini masih sedikit di bawah Bitcoin. Peningkatan ini juga berhasil melampaui transaksi yang terjadi di jaringan Litecoin yang berjumlah 350.000 transaksi per hari. Sebagai catatan, transaksi Bitcoin dan Litecoin mengalami peningkatan terlebih dahulu sebelum Dogecoin.

Dengan kehadiran standar token DRC-20, pengguna dapat mencetak seni digital NFT. Mishaboar menyatakan bahwa para pengguna yang ingin mencetak NFT di jaringan Dogecoin mulai membludak “…selama dua hari terakhir."

Kesuksesan tersebut muncul akibat narasi yang digaungkan sejumlah akun Twitter dengan menyatakan bahwa DRC-20 adalah BRC-20 yang baru. Terlepas dari semua itu, Dogecoin memiliki basis komunitas yang besar dari berbagai negara dan aktif dalam gerakan amal.

Standar token BRC-20 mencapai puncak valuasi pasar sebesar 1 miliar dolar AS (Rp 14,8 triliun) pada tanggal 8 Mei, didorong oleh koin meme FOMO. Setelah penurunan pasar, valuasi kapitalisasi pasar telah merosot menjadi 540 juta dolar AS (Rp7,9 triliun).