JAKARTA - Awal minggu ini, OpenAI sempat menghentikan ChatGPT karena adanya bug di perpustakaan sumber terbuka, yang memungkinkan beberapa pengguna melihat judul dari riwayat obrolan pengguna aktif lainnya.
Jadi, setelah penyelidikan lebih dalam, OpenAI menemukan bahwa bug itu telah menyebabkan visibilitas informasi terkait pembayaran yang tidak disengaja dari 1,2 persen pelanggan ChatGPT Plus yang aktif selama jendela sembilan jam tertentu.
Beberapa jam sebelum menjadikan ChatGPT offline pada hari Senin, beberapa pengguna dapat melihat nama depan dan belakang pengguna aktif lainnya, alamat email, alamat pembayaran, empat digit terakhir (hanya) nomor kartu kredit, dan masa berlaku kartu kredit tanggal.
"Kami yakin jumlah pengguna yang datanya benar-benar diungkapkan kepada orang lain sangatlah rendah," kata perusahaan dalam keterangan disitus resminya.
Melihat masalah ini, perusahaan mengaku telah menghubungi pengguna yang terdampak untuk memberi tahu mereka bahwa informasi pembayaran mereka mungkin telah terungkap.
"Semua orang di OpenAI berkomitmen untuk melindungi privasi pengguna kami dan menjaga keamanan data mereka. Ini adalah tanggung jawab yang kami anggap sangat serius. Sayangnya, minggu ini kami gagal memenuhi komitmen tersebut," tambah perusahaan.
BACA JUGA:
Untuk itu, pada 24 Maret kemarin, OpenAI mengatakan, bug tersebut sekarang telah dibenahi, dan layanan ChatGPT kembali diaktifkan.
Perusahaan juga mengaku telah secara ekstensif menguji perbaikan untuk bug yang mendasarinya.