Bagikan:

JAKARTA - Aplikasi pembayaran seluler asal Norwegia, Vipps, meminta regulator antitrust Uni Eropa (UE) untuk memaksa Apple memberikan akses ke teknologi tap and go-nya tanpa batasan sehingga perusahaan lain bisa lebih kompetitif. Permintaan itu muncul dari CEO Vipps, Rune Garborg.

Pernyataan Garborg muncul sehari setelah Apple membuat upaya terakhir untuk meyakinkan regulator antitrust UE bahwa perusahaan tidak memblokir akses pesaingnya ke teknologi yang digunakan untuk dompet seluler pada sebuah sesi tertutup.

Vipps adalah pihak ketiga dalam sidang tersebut. Vipps, yang dimiliki oleh konsorsium bank Norwegia dan bergabung dengan perusahaan Denmark, MobilePay tahun lalu, mengatakan isu ini penting karena popularitas Apple di kawasan Nordik dan peningkatan penggunaan pembayaran seluler, yang didukung oleh teknologi near field communication (NFC).

"Ini sangat penting bagi kami. Tujuh puluh delapan persen transaksi kartu di Norwegia dilakukan melalui terminal. Itulah mengapa NFC sangat penting terutama di kalangan orang muda," kata Garborg kepada Reuters.

"Apple hanya berbagi NFC dengan bank, yang harus membayar untuk menginstal kartu mereka di Apple Pay. Tapi bagi kami sebagai dompet, kami tidak memiliki akses terbuka ke NFC," katanya.

Vipps mengatakan akses NFC akan meningkatkan jangkauan geografis dompet selulernya, memudahkan inovasi produk, dan memungkinkan transaksi lintas batas yang lebih baik. Apple belum memberikan komentar.

Perusahaan asal Cupertino AS sebelumnya mengatakan bahwa Apple Pay adalah salah satu opsi yang tersedia untuk konsumen Eropa dan yang telah memastikan akses yang sama ke teknologinya. Vipps mengatakan telah mencoba beberapa alternatif untuk NFC tetapi sulit digunakan dan tidak kompetitif.