Bos di China Beri Kursi Berteknologi Tinggi untuk Mata-matai Karyawannya
Bantal kursi serta data-data yang ditampilkan. (sumber: China Press)

Bagikan:

JAKARTA - Ada-ada saja ulah bos untuk 'mematai-matai' karyawannya. Misalnya saja seperti yang dilakukan salah satu perusahaan di Hanzhou, China.

Hal ini dibagiakan seorang karyawan di salah satu perusahaan di Hanzhou, membagikan kisahnya ini pada Desember 2020 lalu melalui akun media sosial miliknya.

Melansir worldofbuzz dari China Press, seorang bos perusahaan di wilayah tersebut memberikan kado akhir tahun pada November 2020 lalu. Kadonya berupa bantal berteknologi tinggi terbaru.

Disebut sebagai bantal kesehatan, kado tersebut dapat mengukur detak jantung, pernapasan hingga posisi tempat duduk yang salah. Bantal tersebut akan mengirimkan data-data di atas lewat pemberitahuan ke smartphone Anda. 

Misalnya, jika Anda telah duduk terlalu lama atau jika posisi duduk dapat membuat Anda kelelahan. Maka Anda akan diberitahu oleh aplikasi, untuk menjadi lebih aktif bergerak demi kesehatan.

Pemberian hadiah ini dianggap wajar oleh para karyawan. Terlebih, hubungan antara karyawan dengan sang bos pun baik. Selain itu, sang bos juga menyukai teknologi dan selalu membawa produk baru ke kantor. 

Semua karyawan menganggap tidak ada masalah dengan pemberian ini, sampai suatu hari sang karyawan mendapat pertanyaan mengejutkan dari rekan-rekannya saat datang ke pantry.

"Mengapa Anda tidak pernah berada di meja dari jam 10 pagi sapai 10;30 pagi? Hati-hati atau bos mungkin akan memotong gajimu," tanya rekan-rekannya. 

Diketahui, seluruh data-data dari bantal tersebut tentunya bisa diketahui oleh sang bos dan bagian Sumber Daya Manusia.

Ilustrasi ruang perkantoran.
Ilustrasi. (Alex Kotliarskyi/Unsplash)

Postingan ini pun menuai silang pendapat netizen.

"Saya merasa data dari bantal harus dianggap sebagai privasi pribadi, dan bos tidak berhak menggunakan data ini untuk memata-matai pekerja," komentar seorang netizen.

“Bekerja seperti ini pada dasarnya sama dengan masuk penjara, Anda tidak lagi memiliki kebebasan," tulis netizen lain.

Tapi, ada juga netizen yang tidak mempermasalah hal ini, terkait dengan kedisiplinan karyawan terhadap jam kerja. 

"Saya tidak melihat masalah, hanya ada masalah jika Anda melakukan kesalahan. Misalnya, jika Anda meninggalkan meja untuk melakukan urusan pribadi dan kolega Anda kehilangan jejak Anda. Apa yang Anda ingin mereka lakukan? Mereka hanya mengingatkan Anda, dan Anda sudah merasa bersalah," tulisnya.

So, kalau menurut kalian gimana? Ini melanggar privasi seseorang atau hal yang wajar untuk dilakukan di lingkungan pekerjaan?