Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyerahkan slot orbit yang berada di 113 derajat Bujur Timur (BT) ke PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat). Slot ini sebelumnya dimiliki oleh Indosat.

"Kominfo selanjutnya akan melakukan pemantauan dan pengawalan terhadap proses pengadaan satelit yang akan dilakukan oleh PT Telkom Satelit Indonesia agar satelit dapat ditempatkan di slot orbit 113°BT sebelum 31 Desember 2024 sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU)," kata Kominfo, dalam keterangan resmi, Rabu, 6 Januari.

Slot orbit di 113 BT sendiri, sebelumnya diisi oleh Satelit Palapa D yang berfungsi untuk melayani 23 lembaga penyiaran televisi dan 8 radio. Satelit itu telah habis masa operasinya pada pertengahan 2020 lalu. 

Untuk menggantikan Satelit Palapa D tersebut, Indonesia sebenarnya telah meluncurkan Satelit Nusantara 2 pada April 2020 silam. Namun, satelit milik Indosat, PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), dan PT Pintar Nusantara Sejahtera (PNS) tersebut gagal mengorbit sehingga batal mengisi slot orbit 113°BT. 

Telkomsat diharapkan dapat segera mengisi orbit tersebut selambat-lambatnya sebelum 31 Desember 2024. Pasalnya jika terlambat Indonesia akan kehilangan slot orbit itu di masa depan. 

"Berkaitan dengan hal tersebut, Kementerian Kominfo telah mengajukan permohonan perpanjangan masa laku filing satelit Indonesia di slot orbit 113°BT," kata Kominfo dalam keterangan resminya.

Lebih lanjut, Kominfo telah melakukan evaluasi terhadap calon pengguna baru untuk mengisi satelit Indonesia di slot orbit 113 BT tersebut. Berdasarkan proses evaluasi yang telah dilakukan, Kominfo menetapkan PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) sebagai pengguna baru filing satelit Indonesia di slot orbit tersebut.  

Sejauh ini, Telkomsat telah mengopreasikan satelit Merah Putih pada slot orbit 108 °BT, satelit Telkom 3S di slot orbit 118 BT dan satelit Telkom 2 di 157°BT. 

Dipilihnya Telkomsat untuk memegang slot satelit di orbit 113 BT pun disambut baik oleh Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah. Ririek bilang, keputusan ini adalah langkah strategis bagi pengembangan bisnis satelit Telkomsat untuk memperkuat penyediaan infrastruktur satelit TelkomGroup. 

Ia berharap, slot satelit ini dapat mendukung TelkomGroup dalam menghadirkan konektivitas hingga pelosok dan peningkatan kualitas dalam melayani pelanggan dan masyarakat Indonesia. 

"Ke depannya TelkomGroup melalui Telkomsat telah merencanakan untuk menempatkan satelit dengan teknologi terbaru yang dikenal sebagai High Throughput Satellite (HTS) yang cocok untuk melayani pelanggan broadband satelit, mencakup pita frekuensi C band dan Ku band di slot orbit 113°BT sebelum 31 Desember 2024. Semoga ini memantapkan langkah Telkomsat menjadi penyelenggara layanan satelit terkemuka di regional,” kata Ririek dalam keterangannya.