Bagikan:

JAKARTA – CEO Ripple Brad Garlinghouse menyebut pertemuan Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dengan pendiri FTX Sam Bankman-Fried sebagai hal yang memalukan.

Menurutnya, pertemuan yang berlangsung dalam beberapa kali itu adalah sesuatu yang “konyol” karena Gary Gensler kerap menggembar-gemborkan penegakan regulasi terhadap industri kripto. Selain itu, Garlinghouse juga mengomentari sebuah opini di Wall Street Journal yang memertanyakan kegagalan SEC memprediksi keruntuhan FTX.

"Ini konyol dan terus terang memalukan bahwa Ketua Gensler menggembar-gemborkan tindakan penegakan SEC… namun (sesuai laporan publik) pertemuan dengan [Sam Bankman-Fried] beberapa kali, tetapi tertangkap basah ketika dugaan penipuan akhirnya terungkap," ujar Garlinghouse.

SEC menggugat Ripple pada akhir tahun 2020 dengan tuduhan bahwa perusahaan menjual XRP sebagai keamanan yang tidak terdaftar, tetapi regulator tidak meluncurkan penyelidikan apa pun ke FTX sebelum keruntuhannya dan melenyapkan miliaran dolar AS dana pengguna.

Dilansir Daily Hodl, menurut pengacara pro-XRP John E. Deaton, tindakan penegakan SEC mungkin telah menghukum perusahaan yang menghindari peraturan, tetapi gagal menetapkan preseden atau pedoman apa pun. Dia mereferensikan platform peminjaman kripto BlockFi, yang setuju untuk membayar denda 100 juta dolar AS kepada SEC, dan kemudian bangkrut beberapa bulan kemudian.

"Setiap orang harus bertanya kepada Gary Gensler dan SEC apa yang berubah ketika BlockFi menyetujui dan membayar 70 juta dolar dari 100 juta dolar AS yang dikenakan oleh Gensler? BlockFi melakukan pembayaran ke SEC demi Tuhan. SEC adalah kreditor terbesar ke-2 dalam BlockFi Bankruptcy!” kata Deaton.

Lebih lanjut dia mempertanyakan tindakan Gary Gensler cs yang kerap mendesak industri kripto untuk datang ke SEC. Dalam kasus BlockFi, Deaton menilai SEC tidak memberikan pedoman yang jelas terkait regulasi kripto.

“Tetapi kebijakan atau tindakan praktis apa yang diterapkan oleh penyelesaian ini? Gensler mengatakan masuk dan bicara. BlockFi melakukannya dan membayar banyak uang untuk melakukannya. Tetapi bagaimana penyelesaian ini memberikan panduan kepada orang lain? Bagaimana penyelesaian ini melindungi investor?"

Pada 11 November 2022, bursa kripto terkemuka FTX menyatakan kebangkrutan. Pendiri dan mantan CEO FTX Sam Bankman-Fried (SBF) didakwa melakukan penipuan karena salah mengelola dana pengguna platformnya.

SBF juga diduga memberikan dana ilegal untuk kampanye partai politik di AS. Pekan lalu, SBF resmi ditangkap pihak berwajib Kepulauan Bahama. Rencananya, dia akan diekstradisi ke Amerika Serikat.