Bagikan:

JAKARTA – Peraih penghargaan nobel di bidang ekonomi pada tahun 2022, Ben Bernanke baru-baru ini mengecam konsep mata uang kripto. Pernyataan tersebut disampaikan Bernanke dalam wawancara dengan salah satu jurnal terkemuka asal Swedia, Dagens Nyheter, 7 Desember 2022.

Bernanke yang merupakan mantan Ketua The Fed mengatakan bahwa mata uang kripto belum terbukti memiliki nilai ekonomi. Dia meraih penghargaan nobel ekonomi atas penelitiannya mengenai bank dan krisis keuangan.

Pernyataan tersebut disampaikan Bernanke setelah keruntuhan bursa kripto FTX pada November lalu. Kemudian diikuti dengan kolapsnya perusahaan peminjaman kripto BlockFi. Dia menilai kondisi ini menunjukkan bahwa cryptocurrency tidak memiliki kontribusi nyata dalam perekonomian.

Selain itu, dia juga mencatat bahwa mata uang kripto tidak terlalu mengancam sistem keuangan hari ini. Pasalnya, tidak ada bank yang menjadikan aset kripto sebagai cadangan maupun membelinya.

“Saya percaya bahwa sejauh ini cryptocurrency belum terbukti memiliki nilai ekonomi sama sekali,” kata Ben Bernanke.

Melansir Bitcoin.com News, pendapat negatif Bernanke tentang kripto bukanlah hal baru, karena dia juga pernah membuat pernyataan serupa di masa lalu. Pada Mei, Bernanke mengatakan bitcoin digunakan "sebagian besar untuk kegiatan ekonomi bawah tanah dan seringkali hal-hal yang ilegal atau terlarang."

Peraih Nobel ini juga menegaskan bahwa bitcoin, selain digunakan sebagai aset spekulatif, tidak memungkinkan menjadi uang alternatif dari uang fiat. Di sisi lain, sejumlah ahli menyerukan pentingnya regulasi untuk mata uang kripto. Mengomentari hal ini, Bernanke menyatakan bahwa mata uang kripto yang diatur atau tidak, cryptocurrency ditakdirkan untuk gagal.

“Entah mereka (mata uang kripto, red.) tidak diatur dan kemudian mereka akan runtuh karena orang tidak mempercayai mereka atau mereka diatur dan kemudian mereka akan runtuh karena mereka sebagian besar digunakan untuk kegiatan kriminal,” kata Bernanke.

Meski demikian, peraih Nobel di bidang ekonomi itu sempat memiliki pandangan terbuka mengenai konsep bitcoin dan aset kripto lainnya sebagai ancaman uang fiat. Pada 2017, dia memaparkan apabila bitcoin memiliki fungsi sebagai alat transaksi yang sama dengan uang tradisional, maka peraturan akan dikeluarkan untuk menghentikannya.

“Akhirnya pemerintah akan mengambil tindakan apa pun yang mereka butuhkan untuk mencegahnya,” tambahnya.