Google dan Dishub Hadirkan <i>Green Light</i>, Teknologi AI untuk Atasi Kemacetan di Jakarta
Galuh Rohmah Sinergic Partner Development, Google di Indonesia (foto: Dinda Buana/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Google mengumumkan kerja samanya dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dalam sebuah proyek yang diberi nama Green Light

Proyek ini bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi lampu lalu lintas untuk mengurangi kemacetan, konsumsi bahan bakar, dan emisi kendaraan.

"Kami senang dan bangga bisa membawa teknologi ini di Jakarta. Jakarta jadi kawasan pertama di Asia Tenggara yang mengadopsi pilot ini," kata Galuh Rohmah Sinergic Partner Development, Google di Indonesia dalam acara Google for Indonesia (G4ID) 2023 pada Rabu, 7 Desember. 

Galuh menyatakan bahwa Google dan Dishub sudah melakukan diskusi sejak September - Oktober 2022. Kemudian, kedua pihak telah menandatangani MoU pada bulan November kemarin. 

Bagaimana cara kerjanya?

Cara kerja pengimplementasian Green Light ada beberapa tahap. Di antaranya adalah:

Tahap 1 Analisis: Di tahap ini Google akan menganalisis data lokasi anonim dari sistem navigasi.

Tahap 2 Identifikasi: Google akan menghitung metrik arus lalu lintas persimpangan. Misalnya, Galuh menjelaskan: "Jadi setelah data dari lampu lalu lintas di persimpangan A, lampu merah bisa diperlambat seperkian detik, karena di jam segini baiknya seperkian detik."

Tahap 3 Rekomendasi: Google memberikan rekomendasi yang kemudian akan melacak perubahan bersama dengan kota.

"Di India, proyek ini telah membantu kota mengoptimalkan pengaturan waktu lampu lalu lintas dengan lebih baik, mengurangi waktu tunggu di persimpangan, kemacetan jalan, dan emisi karbon. Pada 2022, khususnya di Bangalore, kami telah melihat hasil awal dari pengurangan kemacetan sebesar 20%," tandasnya.