JAKARTA - Pemanfaat limbah menjadi barang produktif yang menguntungkan menjadi solusi dalam usaha mewujudkan daerah yang bersih dan ramah lingkungan.
Pengelolaan limbah tahu menjadi biogas di Kota Probolinggo, Jawa Timur juga menjadi komitmen pemerintah kota setempat menuju kota ramah lingkungan dan kota berketahanan iklim.
"Itu merupakan komitmen kami menuju Kota Ramah Lingkungan dan Kota Berketahanan Iklim yang diimplementasikan dalam berbagai program kegiatan, salah satunya adalah pengelolaan limbah tahu menjadi biogas," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo Rachmadeta Antariksa di kota setempat, Sabtu, 1 Oktober.
Ia mengatakan Pemerintah Kota Probolinggo membangun berbagai kerja sama dan jejaring untuk dapat melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara optimal salah satunya dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang sekarang menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Kerja sama itu diwujudkan dalam pembangunan instalasi biogas limbah tahu yang pertama kali di pabrik tahu Proma di Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo," tuturnya.
Tahu merupakan salah satu bahan makanan pokok yang termasuk dalam 4 sehat 5 sempurna yang digemari masyarakat Indonesia dan jumlah industri tahu yang ada di Kota Probolinggo terdapat tujuh industri kecil menengah (IKM) yang langsung membuang air limbahnya ke badan air dan berpotensi mencemari lingkungan.
"Limbah cair industri pengolahan tahu mengandung bahan organik yang tinggi sehingga dapat menurunkan kualitas air sungai jika tidak diolah terlebih dahulu," katanya.
BACA JUGA:
Selain itu juga akan menimbulkan gas metan dan meningkatkan emisi GRK (Gas Rumah Kaca) yang jika lepas ke udara akan berakibat terjadinya perubahan iklim, sehingga limbah tahu menjadi prioritas untuk dijadikan sebagai sumber energi alternatif biogas.
"Sampai dengan tahun ini, pengolahan limbah tahu menjadi biogas di Kota Probolinggo telah dilakukan di tiga pabrik tahu di Kota Probolinggo," ujarnya.
Ketiga pabrik tahu itu yakni Pabrik tahu "Proma" di Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih dengan penerima manfaat biogas sebanyak 25 rumah tangga, Pabrik tahu "Sumber Baru" di Kelurahan Jrebeng Kidul di Kecamatan Wonoasih dengan penerima manfaat 47 rumah tangga, dan Pabrik tahu "Asri" di Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih dengan penerima manfaat 46 rumah tangga.
"Semoga keberadaan biogas limbah tahu menjadi salah satu pemacu dan pemicu bagi masyarakat Kota Probolinggo untuk mengelola limbah yang ramah lingkungan sebagai salah satu bagian dari kegiatan mitigasi perubahan iklim," katanya.