JAKARTA – Bear market atau fase penurunan market kripto yang telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir diprediksi belum berakhir. Pandangan tersebut disampaikan oleh CEO Coinbase, Brian Armstrong.
Menurutnya, penurunan market kripto atau biasa disebut crypto winter, akan berlangsung sekitar 12 hingga 18 bulan. Kendati begitu, bos bursa kripto Coinbase itu menyatakan pihaknya sudah siap menghadapi bear market berkepanjangan karena bertepatan dengan krisis makroekonomi yang berdampak luas.
Dengan tegas, Armstrong menyatakan Coinbase tidak akan mengalami masalah dalam menghadapi bear market. Pasalnya, situasi buruk di lingkungan kripto telah melewati fase penurunan pasar yang serupa sebanyak empat kali dalam 10 tahun belakangan.
Ketika diwawancarai CNBC, bos Coinbase itu memprediksi bahwa bear market akan bertahan tidak lebih dari 18 bulan. Jika periode tersebut telah terlewati, kemungkinan harga mata uang kripto akan kembali pulih. Kendati begitu, Brian Armstrong kondisi ekonomi saat ini sulit diprediksi secara akurat.
“Kita semua berharap, Anda tahu, 12 hingga 18 bulan dan pemulihan yang bagus, tetapi Anda jelas harus merencanakannya lebih lama dari itu. Dan begitulah cara kami memikirkannya. Dan kami berusaha untuk tidak berkelakar dalam memprediksi masa depan,” kata Armstrong.
Coinbase merupakan salah satu perusahaan perdagangan kripto terbesar di Amerika Serikat. Bahkan, perusahaan sudah go public dengan terdaftar di bursa saham Nasdaq. Didirikan pada 2012, Coinbase sudah mengalami beberapa fase penurunan market kripto. Karena pengalaman tersebut, Armstrong percaya bahwa perusahaan akan bisa menghadapi bear market dan bertahan sebagai salah satu raksasa bursa kripto.
BACA JUGA:
“Kami telah melalui empat siklus seperti ini sebagai sebuah perusahaan. Kami baru berusia sepuluh tahun. Jika kami tidak terganggu, dan kami terus membangun produk yang hebat, kami akan baik-baik saja selama lima atau sepuluh tahun ke depan,” ujarnya.
Sebagai perusahaan kripto yang masih bertahan di tengah terjangan bear market, Coinbase melaporkan kerugian bersih sebesar 1,1 miliar dolar AS selama Q2, 2022. Kerugian tersebut dipicu oleh penurunan pasar kripto, ditambah lagi dengan keluarnya para investor. Kondisi ini memaksa Coinbase untuk memangkas 18% dari total karyawannya.
Armstrong sendiri mengharapkan berbagai platform perdagangan kripto untuk menurunkan biaya perdagangan. Sejumlah raksasa perusahaan kripto seperti Three Arrows Capital, Celsius, BlockFi, mengalami pukulan telak selama penurunan market kripto. Bahkan sebagian ada yang gulung tikar.
Banyak perusahaan, termasuk Celsius, Three Arrows Capital, dan BlockFi, mengalami pukulan berat selama keruntuhan yang sedang berlangsung karena beberapa bahkan menghentikan operasi. Armstong mengatakan Coinbase telah "mencermati setiap kesepakatan yang terjadi saat ini" dan mungkin akan melakukan akuisisi jika perlu.