JAKARTA – Pasar kripto kembali bergeliat, sebagai respon terhadap pengumuman The Fed yang menaikan suku bunga. Sejumlah mata uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya mengalami kenaikan signifikan.
Sementara itu, direktur Moneter dan Pasar Modal untuk Dana Moneter Internasional (IMF) Tobias Adrian mengeluarkan peringatan terkait kondisi kripto. Dalam wawancara dengan Yahoo, Adrian memperingatkan bahwa pasar kripto berpotensi menjadi lebih buruk lagi.
Dia menambahkan, lebih banyak proyek kripto akan mengalami kegagalan di masa depan. Sebagai informasi, penurunan market kripto dalam beberapa bulan terakhir dipicu oleh anjloknya stablecoin algoritmik TerraUSD (UST) yang terlepas dari pasak dolarnya pada Mei lalu.
BACA JUGA:
Penurunan UST kemudian menyeret koin utama Terra (LUNA) hingga lebih dari 99%. Stablecoin tersebut dinilai rentan terhadap keruntuhan. Kemudian dia juga menyebut stablecoin terbesar berdasarkan kapitalisasi pasarnya, yakni Tether (USDT). Menurutnya, stablecoin yang ditopang oleh fiat lebih rentan terjadinya kemungkinan bank run dalam waktu dekat.
Lebih lanjut, Adrian yakin bahwa stablecoin akan mengalami aksi jual secara besar-besaran setelah adanya penugumuman kenaikan suku bunga baru-baru ini yang ditujukan untuk menjinakan inflasi. Belum lama ini, senator Elizabeth Warren mengkritik kebijakan moneter agresif Federal Reserve AS yang berpotensi memicu terjadinya resesi parah.
Di sisi lain, Adrian menyatakan bahwa dia fokus untuk mendorong industri kripto agar patuh pada kebijakan. Pasalnya regulasi yang layak adalah titik awal untuk masuknya mata uang kripto ke publik. Dia menambahkan bahwa mengatur mata uang kripto merupakan tugas yang berat karena di dunia kripto sendiri terdapat ribuan koin atau token kripto.