JAKARTA - Twitter Inc pada Senin, 18 Juli menuduh Elon Musk mencoba "memperlambat" gugatan perusahaan untuk menahannya pada akuisisi 44 miliar dolar AS (Rp659 triliun) dan mendesak persidangan September untuk memastikan pembiayaan kesepakatan tetap ada.
"Jutaan saham Twitter diperdagangkan setiap hari di bawah awan keraguan yang diciptakan Musk," tulis perusahaan itu. "Tidak ada perusahaan publik dengan ukuran dan skala ini yang harus menanggung ketidakpastian ini."
Twitter telah menggugat Musk dan meminta hakim Delaware untuk memerintahkan dia menyelesaikan merger dengan harga yang disepakati 54,20 dolar AS per saham.
Perusahaan mengatakan jika Musk diperintahkan untuk menutup kesepakatan itu, masih bisa memakan waktu berbulan-bulan litigasi tambahan untuk menutup pembiayaan utang, yang berakhir pada April. Untuk itu, Twitter meminta hakim menolak usul Musk untuk menggelar sidang pada Februari mendatang.
Sebaliknya Musk, yang merupakan orang terkaya di dunia dan kepala eksekutif pembuat mobil listrik Tesla Inc, menuduh Twitter yang berbasis di San Francisco ingin mempercepat persidangan untuk mengaburkan kebenaran tentang akun spam dan "mempercepat" dia untuk membeli perusahaan tersebut.
BACA JUGA:
Kedua belah pihak akan membuat argumen mereka tentang tanggal mulai persidangan yang diusulkan kepada hakim Delaware Court of Chancery pada Selasa, 19 Juli ini.
The New York Post melaporkan pada Senin lalu bahwa pengacara Musk berencana untuk menggugat Twitter untuk mengumpulkan lebih banyak informasi tentang akun spam.
Saham Twitter sendiri telah jatuh dari lebih dari 50 dolar AS per saham ketika kesepakatan diumumkan pada bulan April menjadi di bawah 33 dolar AS per saham minggu lalu. Saham Twitter ditutup pada Senin di 38,41 dolar AS, naik 1,8%.