Akibat Sanksi Barat, Kini Ekspor Semikonduktor ke Rusia Turun Hingga 90 Persen
Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, terus menegakkan sanksi ke Rusia.(foto: twitter @SelectUSA)

Bagikan:

JAKARTA – Setelah adanya sanksi barat akibat invasi Rusia ke Ukraina sejak beberapa bulan lalu, kini ekspor semikonduktor global ke negeri beruang merah itu telah anjlok 90%. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, Rabu, 29 Juni, sejak Amerika Serikat dan sekutunya menerapkan kontrol ekspor secara ketat di Moskow.

Raimondo, berbicara pada konferensi tahunan Departemen Perdagangan, juga mengatakan bahwa kontrol yang ditempatkan pada sektor kedirgantaraan Rusia juga menekan telah kemampuannya untuk menghasilkan pendapatan dan mendukung penerbangan militer.

"Rusia mungkin terpaksa mengkandangkan antara setengah dan dua pertiga dari pesawat komersialnya dalam empat tahun ke depan untuk mengkanibal mereka untuk suku cadang," ucap Raimondo, seperti dikutip Reuters.

Pernyataan itu muncul sehari setelah pemerintahan Presiden AS, Joe Biden, menambahkan lima perusahaan di China ke daftar hitam perdagangan pada Selasa, 28 Juni. Mereka diduga mendukung pangkalan industri militer dan pertahanan Rusia. Sementara AS terus mengerahkan kekuatannya untuk menegakkan sanksi terhadap Moskow.

Amerika Serikat telah bekerja dengan sekutunya selama ini  untuk menghukum Presiden Rusia, Vladimir Putin, atas invasi tersebut. Sementara Moskow justru menyebut invasinya sebagai "operasi khusus".

AS juga memberikan sanksi kepada sejumlah perusahaan dan oligarki Rusia dan menambahkan lainnya ke daftar hitam perdagangan.

Sementara pejabat AS sebelumnya mengatakan bahwa China secara umum mematuhi pembatasan, Washington yang telah berjanji untuk memantau kepatuhan dan menegakkan peraturan dengan ketat.

Pada Rabu lalu, Raimondo juga menyatakan ancamannya untuk "mematikan" pembuat chip terkemuka China SMIC jika diketahui memasok chip ke Rusia.

"Bagaimana jika SMIC atau perusahaan semikonduktor lain yang berbasis di China ditemukan memasok chip ke Rusia?" ucapnya. "Kami akan menutupnya dan kami bisa, karena hampir setiap chip di dunia dan di China dibuat menggunakan peralatan dan perangkat lunak AS dan saya bermaksud untuk memenuhi komitmen itu jika diperlukan."