JAKARTA - Eksekutif puncak Volkswagen AG menyatakan pada Kamis, 16 Juni, bahwa Amerika Serikat menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan produksi baterai untuk memfasilitasi peralihan ke kendaraan listrik. Ini termasuk menarik dan mencari pekerja terampil, menambang logam utama, dan masalah rantai pasokan.
Scott Keogh, kepala eksekutif Volkswagen Group of America, mengatakan kepada forum Automotive News di Washington bahwa perpindahan ke EV adalah transformasi industri tunggal terbesar di Amerika.
Pembuat mobil dan perusahaan baterai berkomitmen puluhan miliar dolar untuk membangun pabrik baterai baru dan pabrik perakitan EV di seluruh Amerika Utara saat mereka meningkatkan produksi kendaraan listrik.
Menurut Keogh, langkah ini, dengan fokus pada kendaraan yang ditenagai oleh baterai baru yang canggih daripada bensin, mengharuskan Amerika Serikat untuk mengatasi serangkaian tantangan.
Tantangan-tantangan ini termasuk menarik pekerja terampil yang cukup, secara dramatis meningkatkan dan memfasilitasi penambangan AS untuk mineral penting guna menghasilkan baterai lithium untuk EV, masalah rantai pasokan dan lebih luas menangani perawatan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur.
Keogh mengatakan kepada Reuters di sela-sela forum bahwa proyek ini berpotensi mempekerjakan ratusan ribu orang pada tahun 2030 dalam produksi industri baterai AS.
BACA JUGA:
"Itu turun ke tenaga kerja, itu turun ke infrastruktur, itu turun ke investasi," kata Keogh, kepada Reuters.
Presiden AS, Joe Biden, juga telah menetapkan target 50% dari penjualan kendaraan baru menjadi listrik atau listrik plug-in pada tahun 2030. Akan tetapi belum mendukung penghentian secara bertahap penjualan kendaraan bertenaga bensin pada tanggal tertentu.
Keogh memperkirakan bahwa Amerika Serikat membuat 150.000-200.000 baterai per tahun dan bahwa tujuh tahun dari sekarang "AS perlu membuat 8,5 juta baterai" setiap tahun.
"Ini adalah skala investasi yang sejujurnya akan membuat revolusi industri terlihat seperti kue berjalan. Ini sangat besar," kata Keogh.
Keogh juga mengatakan Amerika Serikat perlu berbuat lebih banyak untuk meningkatkan kapasitas manufaktur. Sektor manufaktur AS telah turun dari lebih dari 17 juta pekerjaan pada tahun 2000 menjadi 12,8 juta hari ini, yang telah pulih ke tingkat pra-pandemi COVID-19.
"Kita perlu membangun ekosistem kolektif yang mengubah Amerika menjadi masyarakat manufaktur lagi. Saya pikir Amerika telah menjadi ekonomi jasa," kata Keogh. "Tantangan untuk membuat seseorang yang bekerja di Starbucks mengambil istirahat 20 menit, merokok di belakang dan sekarang melompat ke pabrik ... adalah dunia yang sama sekali baru."
Keogh mengatakan shift panjang untuk pekerja pabrik jauh berbeda. "Ini adalah pekerjaan yang brutal, sulit, dan menantang," kata Keogh.