Bagikan:

JAKARTA  - Perusahaan Norwegia Telenor, Aker ASA dan Cognite mengatakan perusahaan keamanan perangkat lunak baru yang mereka rencanakan untuk diluncurkan tahun ini akan membantu perusahaan melindungi aset industri mereka dari peningkatan risiko serangan dunia maya sejak invasi Rusia ke Ukraina.

"Semakin banyak objek (industri) yang terhubung, dan kemudian Anda dapat menambahkan Rusia-Ukraina di atasnya," kata CEO Telenor, Sigve Brekke. Ia juga  menambahkan bahwa tren yang dipercepat selama COVID, "sekarang berjalan lebih cepat dan lebih cepat".

Fasilitas industri, sistem kontrol, pipa minyak, rantai pasokan, jaringan listrik dan perawatan kesehatan adalah target utama, Brekke mengatakan kepada Reuters  di Global Markets Forum di Davos pekan ini.

"Keamanan siber semakin menjadi perhatian bagi perusahaan mana pun di luar sana," kata Asa Tamsons, wakil presiden senior dan kepala teknologi area bisnis dan bisnis baru di Ericsson, karena semakin banyak operasi menggunakan cloud, alat digital yang digunakan dan konektivitas dalam bisnis meningkat.

John Lervik, salah satu pendiri dan kepala strategi dan pengembangan Cognite, mengatakan perusahaan baru Omni akan membantu perusahaan publik dan swasta memantau aset industri sehingga mereka berkinerja optimal, sekaligus mengamankannya dari serangan dunia maya.

“Omniy akan diluncurkan pertama kali di Norwegia pada musim gugur 2022 dan kemudian diperluas ke Nordik tahun depan,” kata Lervik.

CEO Aker ASA, Oyvind Eriksen, mengatakan tujuannya adalah untuk membawa Omniy secara global, dan para pendirinya akan mencari mitra internasional untuk meningkatkannya.

Omny memperkirakan bahwa pasar keamanan teknologi operasional akan tumbuh dari 94 miliar krona Norwegia (Rp 143,5 triliun) menjadi hampir 470 miliar krona Norwegia pada tahun 2030, dengan bagian perangkat lunak dari pasar diperkirakan sebesar 20%-30%.

Carl Carande, kepala penasihat global di KPMG, mengatakan kepada Reuters pada Selasa lalu bahwa cara untuk mengurangi ancaman dunia maya adalah dengan bekerja sama dengan teknologi besar, pemerintah, dan industri,

“Ini terus mendorong koordinasi, kolaborasi dan inovasi, itulah kuncinya,” kata Carande di Davos. "Aktor jahat hanya bisa benar sekali dan menyebabkan kekacauan. Semua orang harus selalu benar".