Bukan Makan Odading, Pekerja Pabrik di China Bisa Jadi <i>Iron Man</i> karena Alat Ini
Pakaian eksoskeleton untuk mengangkat beban berat (dok. ULS Robotics)

Bagikan:

JAKARTA - Mungkin tak harus makan odading dulu biar jadi Iron Man, selayaknya video viral beberapa waktu lalu. Pasalnya, sebuah perusahaan robotik di China, telah berhasil membuat pakaian eksoskeleton layaknya superhero Marvel Iron Man. 

Melansir laman Dailystar, Senin 19 Oktober, teknologi eksoskeleton tersebut dikembangkan oleh ULS Robotics untuk membantu pekerjaan manusia. Dengan mengenakan perlengkapan ini, memungkinkan para pekerja untuk mengangkat beban lebih berat sehingga mengurangi cedera saat bekerja.

Perlengkapan eksoskeleton ini dikembangkan ULS Robotics bersama General Motors, sejak beberapa tahun terakhir. Mereka juga mengujicoba perlengkapannya saat pembangunan Bandara Internasional Pudong Shanghai dan Beijing Daxing untuk mengangkat peralatan berat. 

Dilengkapi baterai lithium, penggunanya bisa beraktifitas selama enam hingga delapan jam. Mulanya, perlengkapan eksoskeleton ini dikembangkan untuk bidang medis dengan membantu stimulasi gerak penyandang disabilitas yang mobilitasnya terbatas. 

"Bisnis telah menempatkan penekanan pada tanggung jawab sosial perusahaan dan perlindungan tenaga kerja (dalam upaya untuk menghindari cedera terkait tempat kerja)," ungkap Pendiri ULS Robotics Xu Zhenhua.

Zhenhua mengatakan perlengkapan ini memiliki sensor yang mampu meningkatkan efisiensi pengguna dalam prosedur otomatis, lebih mudah untuk mendeteksi inefisiensi kerja dan membuat penyesuaian. 

“Lebih sulit untuk mengetahui status pekerja. (Namun dengan) peralatan yang dapat dikenakan, dapat membantu,” imbuhnya.

Kerangka eksoskeleton yang dikembangkan ULS Robotics terbagi menjadi dua bagian terpisah antara torso atas dan bawah. Perangkat pertama dapat difokuskan pada bagian punggung ke atas hingga pundak yang diperuntukan untuk mengurangi beban tangan saat memegang atau mengangkat barang. 

uji coba eksoskeleton (dok. ULS Robotics)

Sedangkan kerangka lainnya dapat dipergunakan untuk menopang punggung ke bawah dan kaki yang memungkinkan penggunanya dapat membawa beban lebih dari 50 kg, tanpa kesulitan berjalan. Termasuk mengurangi potensi cedera di bagian lutut kaki.

Tak hanya ULS Robotics, sejatinya pabrikan besar seperti Hyundai dan Ford juga telah mengembangkan teknologi eksoskeleton. Hyundai bahkan memfokuskan teknologi eksoskeleton pada kendaraan autonomus dan mobil listrik.

Untuk harganya tentu tidak murah. Namun melihat kegunaannya perlengkapan ini yang bisa meringankan beban pekerjaan, tentu menjadi poin plus tersendiri. Terlebih pengoperasian eksoskeleton buatan ULS Robotics ini juga bisa dipergunakan untuk keperluan medis dan militer.