JAKARTA – Pendiri Tesla dan SpaceX, Elon Musk, baru-baru ini mengungkapkan kondisi ekonomi Amerika Serkat (AS). Menurutnya, saat ini ekonomi AS tengah mengalami resesi.
Musk memprediksi resesi kemungkinan akan bertambah buruk hingga berlangsung selama 12 atau 18 bulan. Sosok yang menjuluki dirinya sebagai “Technoking of Tesla” itu memaparkan penyebab terjadinya resesi, yakni inflasi.
Dilansir dari Bitcoin.com News, Elon Musk membahas ekonomi AS dalam podcast All-in yang dipublikasi pada Senin 16 Mei lalu. Mengomentari apakah ekonomi AS sedang dalam resesi, Musk berkata:
“Kita mungkin berada dalam resesi dan resesi itu akan bertambah buruk, tetapi hal-hal ini berlalu dan kemudian akan ada masa-masa booming lagi... Mungkin akan sulit, saya tidak tahu, setahun, mungkin 12-18 bulan."
BACA JUGA:
Dia menambahkan bahwa 12 hingga 18 bulan adalah kira-kira jumlah waktu untuk koreksi terjadi. Kekhawatiran resesi telah meningkat baru-baru ini karena Federal Reserve memperketat kebijakan moneter untuk membantu mendinginkan inflasi.
Menurut Musk, resesi tidak selalu merupakan hal yang buruk, menekankan bahwa dia telah melalui beberapa dari mereka pada waktunya ketika di perusahaan publik.
“Apa yang cenderung terjadi adalah, jika Anda memiliki ledakan yang berlangsung terlalu lama, akan terjadi kesalahan alokasi modal – ini akan menghujani orang-orang bodoh,” jelasnya.
“Alasan jujur untuk inflasi adalah bahwa pemerintah mencetak uang miliaran lebih banyak daripada yang dimilikinya ... Ini tidak seperti, Anda tahu, super rumit,” tambahnya.
Musk menambahkan bahwa negara-negara seperti Venezuela tengah mengalami inflasi dan resesi.