Bagikan:

JAKARTA - Baru-baru ini Kaspersky meluncurkan Safe Kids yang telah diperbarui. Versi ter-update aplikasi ini memberi fungsionalitas yang diperluas untuk iOS dan lebih banyak opsi bagi orang tua untuk memeriksa aktivitas online anak-anak mereka. 

Selain mengambil langkah untuk melindungi anak-anak dari konten online yang tidak pantas, aplikasi kontrol orang tua juga dapat memberi orang tua kesempatan untuk mengenal minat dan hobi anak-anak, serta membantu membangun hubungan yang lebih dekat dengan mereka.

Kaspersky meninjau data yang dianonimkan, seperti kueri penelusuran, aplikasi Android paling populer, dan kategori situs web yang tersedia secara suka rela oleh pengguna Kaspersky Safe Kids, untuk menjelajahi minat anak-anak paling populer antara periode Januari-Maret 2022. Data ini dapat membantu orang tua untuk lebih memahami kesukaan anak-anak mereka.

Khususnya untuk Indonesia, Youtube menempati posisi pertama sebagai aplikasi terpopuler di kalangan anak-anak Tanah Air pada kuartal pertama tahun ini dengan persentase 28,23 persen.

Kemudian, disusul oleh aplikasi WhatsApp (23,68 persen) dan TikTok (15,97 persen). Selain itu, terungkap pula minat anak-anak Indonesia terhadap gim, dimana Roblox (8,27 persen ) dan Mobile Legends: Bang Bang (4,23 persen) membuatnya menjadi yang paling populer. 

Sandra Lee, selaku Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky mengatakan bahwa tidak mengherankan jika kalangan anak-anak di Indonesia antusias menjelajahi dunia digital sendiri, jika melihat Indonesia sebagai salah satu warga digital paling aktif di dunia. 

"Meski belum sepenuhnya kembali secara fisik ke sekolah sejak pandemi, saya memahami bahwa mayoritas dari anak-anak ini mengandalkan Internet tidak hanya untuk belajar tetapi juga untuk bermain dan hiburan, kemungkinan besar karena pembelajaran jarak jauh yang membuat mereka sedikit merasakan kesedihan," sambung Sandra Lee. 

Sandra Lee juga mendorong orang tua tetap aktif mendapatkan informasi dan berkomitmen untuk duduk bersama anak-anak mereka secara ekstensif. 

"Karena ini adalah cara yang efektif untuk membuat anak-anak mereka bertanggung jawab dan menjadi warga digital yang aman." tuturnya.