Bagikan:

JAKARTA - China mulai meminta platform internet yang beroperasi di negaranya untuk membuat kebijakan bagaimana anak di bawah 18 tahun menggunakan layanan streaming mereka.

Dalam hal ini, semua platform harus meningkatkan kontrol untuk menghentikan praktik pengguna di bawah umur yang memberikan tip kepada konten kreator, atau menjadi konten kreator tanpa persetujuan orang tua.

Hal itu disampaikan langsung oleh Administrasi Radio Televisi Nasional China, yang juga mengatakan platform perlu memperkuat manajemen waktu untuk membatasi tontonan anak di bawah umur.

Selain itu, konten dalam kategori live streaming harus dimatikan secara paksa pada pukul 10 malam waktu setempat. Aturan ini hanya berlaku bagi pengguna mode remaja kontrol orang tua mereka.

Melansir Reuters, Minggu, 8 Mei, sebagai informasi, perintah itu datang setelah China bulan lalu meluncurkan kampanye khusus selama dua bulan untuk membersihkan kekacauan dalam bisnis live streaming online dan video pendek.

Kampanye itu di antaranya fokusnya untuk memperbaiki konten yang berisi pornografi, tidak pantas, aneh, palsu, vulgar, dan (mempromosikan) perjudian.

Itu menargetkan perusahaan Multi-Channel Network (MCN), aplikasi video pendek dan tip streaming langsung, sementara akun yang menerbitkan konten ilegal juga akan ditargetkan.

Penambahan MCN ke kampanye pembersihan menyoroti kekhawatiran otoritas dunia maya yang berkembang dengan perusahaan di balik banyak konten viral yang terlihat di media sosial China.

Di antara platform streaming langsung paling menonjol di negara itu adalah Douyin milik ByteDance (TikTok versi China), Kuaishou, Bilibili milik Alibaba, serta Huya (HUYA.N) dan Douyu, yang keduanya didukung oleh Tencent Holdings.