JAKARTA - Baru-baru ini peneliti Kaspersky mengeluarkan laporan adanya Trojan perbankan Fakecalls pada Januari 2022 lalu. Trojan perbankan yang dijuluki ‘Fakecalls’ menyamar sebagai aplikasi perbankan dan meniru telepon dukungan pelanggan (customer support) dari bank-bank Korea Selatan yang paling populer.
Dengan kedok sebagai karyawan bank, para pelaku kejahatan siber mencoba membujuk korbannya untuk memberikan data pembayaran atau informasi konfidensial lainnya.
Fakecalls telah menggabungkan dua teknologi berbahaya yakni, Trojan perbankan dan rekayasa sosial, sehingga korban lebih mungkin kehilangan uang dan data pribadi. Saat mengunduh aplikasi mobile banking baru, pertimbangkan izin yang diminta.
BACA JUGA:
“Jika mereka mencoba untuk mendapatkan akses berlebihan yang mencurigakan ke kontrol perangkat, termasuk akses penanganan panggilan, maka kemungkinan besar aplikasi tersebut adalah Trojan perbankan,” komentar Igor Golovin, peneliti keamanan di Kaspersky.
Untuk mencegah uang atau data pribadi Anda jatuh ke tangan penipu, Kaspersky merekomendasikan untuk melakukan hal berikut:
- Hanya mengunduh aplikasi dari toko resmi. Jangan izinkan penginstalan dari sumber yang tidak dikenal. Toko resmi menjalankan pemeriksaan pada semua program dan jika malware berhasil menyelinap masuk, biasanya akan segera dihapus.
- Memperhatikan izin yang diminta aplikasi dan apakah mereka benar-benar membutuhkannya. Jangan takut untuk menolak izin, terutama yang berpotensi berbahaya seperti akses ke panggilan, pesan teks, aksesibilitas, dan sebagainya.
- Jangan pernah memberikan informasi rahasia melalui telepon. Karyawan bank sesungguhnya tidak akan pernah meminta kredensial login perbankan online Anda, PIN, kode keamanan kartu, atau kode konfirmasi dari pesan teks. Jika ragu, kunjungi situs web resmi bank dan cari tahu apa yang boleh dan tidak boleh ditanyakan oleh karyawan.
- Instal solusi keamanan yang terpercaya untuk melindungi semua perangkat Anda dari Trojan perbankan dan malware lainnya.