Permudah Kolaborasi dalam Produksi Video, Adobe Bawa Frame.io ke Creative Cloud
Adobe akhirnya membawa Frame.io menjadi bagian dari Creative Cloud. (foto: dok.adobe)

Bagikan:

JAKARTA - Adobe akhirnya membawa Frame.io menjadi bagian dari Creative Cloud. Frame.io sendiri dikenal memiliki kemampuan sebagai alat penyedia ulasan video online dan platform kolaborasi untuk profesional kreatif.

Akuisisi Adobe pada Frame.io terjadi Agustus tahun lalu yang menghabiskan dana 1,275 miliar dolar AS setara Rp18,3 triliun.

Dengan hadirnya Frame.io ke Creative Cloud, maka pelanggan Adobe yang menggunakan versi terbaru Premiere Pro dan After Effects akan mendapatkan akses ke ekstensi Frame.io sebagai bagian dari langganan mereka yang sudah ada.

“Ini adalah langkah pertama kami dalam membangun platform video berbasis cloud end-to-end yang terintegrasi sempurna dengan Premiere Pro dan alat lainnya yang digunakan pelanggan kami,” Wakil Presiden Pemasaran Adobe untuk Frame.io, Paul Saccone.

“Dengan lebih banyak konten video yang dibuat daripada sebelumnya dan pekerjaan jarak jauh menjadi norma baru, Frame.io untuk Creative Cloud akan memungkinkan editor dan pemangku kepentingan utama seperti produsen, agensi, dan klien untuk berkolaborasi tanpa hambatan dan mendapatkan persetujuan akhir lebih cepat," imbuhnya.

Melansir TechCrunch, Rabu, 13 April, Frame.io untuk Creative Cloud akan menyediakan berbagai akses gratis, dengan pengulas eksternal dalam jumlah tidak terbatas, transfer file yang dipercepat, dan penyimpanan Frame.io khusus 100 GB, yang akan terpisah dari paket penyimpanan Creative Cloud.

Pengguna juga dapat masuk ke Frame.io dengan menggunakan Adobe ID mereka. Selain itu, layanan ini juga akan menyertakan fitur kamera-ke-cloud Frame.io, yang memungkinkan editor jarak jauh untuk mulai mengedit video mereka saat kru lainnya masih merekam.

“Ini adalah alur kerja otomatis yang mengunggah file dari kamera ke cloud, membuatnya tersedia untuk editor di Premiere Pro hanya beberapa saat kemudian,” jelas Saccone.

“Dibutuhkan proses produksi dan pasca-produksi yang linier secara tradisional dan menjadikannya paralel sehingga semua orang dapat bekerja sama pada waktu yang sama," tambahnya.

Sebagai informasi, Adobe juga menghadirkan pembaruan untuk Premiere Pro, meliputi fitur alat koreksi warna first-pass berbasis AI yang diharapkan akan membuat salah satu bagian yang lebih membosankan dari proses pengeditan video menjadi sedikit lebih mudah.

Alat ini akan secara otomatis menerapkan koreksi warna ke klip video dan kemudian menyerahkannya kepada editor video untuk mengerjakan detail seperti warna kulit atau warna langit.

Adapula mode ekspor baru yang akan memberi pengguna pengalaman yang lebih efisien ketika mereka ingin memposting video mereka ke YouTube, Twitter, dan Facebook.