Pengaruh Sosial Media Terhadap Dunia Bisnis di Indonesia Terbukti Sangat Besar
Tito Loho, Iqbal Irsyad, MC Tularji Am Note: Urutan dari kiri ke kanan layar. (Foto: Tangapan Layar)

Bagikan:

JAKARTA- Menurut laporan We Are Social, pada awal 2022, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta orang. Itu artinya, jumlah ini meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya.

Semakin banyak pengguna internet, semakin masif pula penggunaan sosial media. Tidak hanya sebagai tempat curhat atau mengunggah video dan foto saja, sosial media kini dapat digunakan sebagai media untuk berbisnis.

Iqbal Irsyad, Pemimpin Redaksi VOI contohnya, dia kini menggunakan hampir semua jenis sosial media mulai dari Helo, TikTok, Instagram, Facebook, dan Twitter sebagai sarana kreatif untuk melebarkan pembacanya.

"Walaupun secara substansi isinya sama dengan apa yang ditayangkan di website, tapi teman-teman creative membuat tampilannya lebih menarik dan lebih kreatif," kata Iqbal dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator dengan tema "Memanfaatkan Sosial Media dengan Optimal" pada Rabu, 13 April.

Iqbal memanfaatkan media sosial untuk melakukan branding dan meningkatkan net view. Hal tersebut terbukti dan diakui oleh Iqbal dengan adanya peningkatan sekitar 5-10 persen kenaikan net view.

Tito Loho selaku Konsultan Bisnis dan CEO Tender Indonesia juga membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan bahwa untuk memulai bisnis di sosial media, yang harus ditanamkan pada diri pebisnis baru adalah bahwa sosial media bukan barang main-main.

"Sosial media bukan pelengkap, tapi satu hal yang tidak bisa dihindarkan dari kehidupan masyarakat. Sosmed bisa jadi profesi juga kaya Youtuber, content creator, dan itu menjadi sesuatu yang menjanjikan," ucapnya.

Untuk membangun brand image yang baik Tito menegaskan untuk tidak asal mengambil foto atau video sebagai bahan promosi di sosial media.

"Main sosmed benefitnya luar biasa. Kuasai yang benar, khususnya, bikin video atau foto jangan ngasal. Jangan karena mudah jadi kalian tinggal jepret, upload, jepret, upload aja," tegasnya.

Karena menurut Tito, video dan foto yang baik adalah separuh kunci kemenangan pasar bisnis di dunia sosial media.