Diklaim Makin Persulit Pengguna, Twitter Batal Bawa Perubahan Tampilan Ini ke Situsnya
Twitter dikabarkan batal membawa perubahan pada tampilan konten tweet yang disematkan di situs web, (foto: Joshua Hoehne / Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Twitter dikabarkan batal membawa perubahan pada tampilan konten tweet yang disematkan di situs web, meskipun tweet tersebut telah dihapus oleh kreatornya.

Sebelumnya  Kevin Marks, situs micro-blogging itu mulai menggunakan Javascript sekitar akhir Maret untuk memblokir tweet yang dihapus yang disematkan di situs web pihak ketiga, termasuk yang telah dilarang atau ditangguhkan dari Twitter.

Perubahan ini menampilkan penyematan tweet yang dihapus sebagai kotak kosong, tetapi hal ini diklaim dapat mempersulit orang untuk menyimpan tweet.

Maka dari itu, Twitter batal membawa pembaruan tersebut ke situsnya, dan kini situs akan kembali menampilkan teks asli pada tweet.

“Setelah mempertimbangkan umpan balik yang kami dengar, kami membatalkan perubahan itu, untuk saat ini sementara kami mengeksplorasi opsi yang berbeda,” ungkap juru bicara Twitter Remi Duhé kepada The Verge yang dikutip VOI, Senin, 11 April.

“Kami menghargai mereka yang membagikan sudut pandang mereka, umpan balik Anda membantu kami menjadikan Twitter lebih baik," imbuhnya.

Jadi karena perubahan itu dibatalkan, kini pengguna akan kembali melihat tweet yang disematkan dengan link menampilkan teks asli tweet, tanggal, dan nama pengguna yang mengunggahnya.

Di lihat dari tanggapan Twitter, sepertinya perusahaan membatalkan perubahan ini hanya sementara waktu, sambil mereka mencari cara alternatif untuk menampilkan tweet yang dihapus di situs web.

Tidak jelas jenis opsi berbeda apa yang mungkin akan dicoba oleh Twitter, mudah-mudahan itu tidak akan memblokir informasi apa pun yang terkait dengan tweet tersebut.

Sebagai informasi, Twitter tengah sibuk akhir-akhir ini mengerjakan sekaligus mendatangi fitur dan kemampuan baru, salah satunya tombol edit yang telah lama ditunggu-tunggu. Sayangnya, tombol itu memicu kekhawatiran apakah penghina dapat menyalahgunakan fitur tersebut untuk mengubah konten tweet termasuk yang disematkan setelah dibagikan.