JAKARTA - Deutsche Telekom dan sekelompok perusahaan telekomunikasi top Eropa lainnya telah sepakat untuk memotong biaya roaming grosir yang dikenakan pada rekan-rekan mereka di Ukraina selama tiga bulan. Ini dilakukan untuk membantu jutaan pengungsi Ukraina agar tetap berhubungan dengan keluarga di rumah.
Langkah perusahaan telekomunikasi ini, Orange, Vodafone dan 20 lainnya, adalah inisiatif terbaru oleh industri barat. Bahkan kini lebih dari selusin perusahaan telekomunikasi sudah memungkinkan panggilan gratis ke Ukraina dan membebaskan biaya roaming dalam beberapa minggu terakhir.
Biaya roaming grosir dibayarkan oleh operator telekomunikasi ke rekan-rekan di negara Uni Eropa lainnya.
Asosiasi operator jaringan virtual seluler MVNO Eropa dan ketiga operator seluler Ukraina juga bergabung dalam inisiatif tersebut.
Penyedia layanan telekomunikasi Uni Eropa setuju untuk mengurangi biaya roaming grosir dan tarif "penghentian", yang dibebankan oleh operator telekomunikasi untuk menyelesaikan panggilan keluar di jaringan mereka, ke tingkat biaya, dan juga untuk memotong tarif terminasi untuk panggilan dari nomor Ukraina.
BACA JUGA:
Wakil Presiden Komisi Eropa Margrethe Vestager meminta perusahaan lain untuk melakukan hal yang sama.
"Kami mendorong lebih banyak tindakan serupa yang dapat membuat perbedaan nyata dalam keadaan luar biasa ini," kata Vestager dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.
Anggota parlemen Uni Eropa, Angelika Winzig, yang mengusulkan masalah ini melalui Parlemen Eropa, menyambut baik janji perusahaan telekomunikasi.
Perusahaan lain yang menandatangani perjanjian ini adalah Bouygues, Fastweb, Iliad , KPN, Liberty Global, MasMovil, Polkomtel, Proximus, Telefonica, Telenor, Telia Company, Three Group dan TIM.