JAKARTA - Tata Motors India, berencana untuk meluncurkan kendaraan listrik (electric vehicle /EV), termasuk SUV, menggunakan desain baru yang memungkinkan baterai lebih besar dan jangkauan hingga 500 kilometer.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, telah menjadikan EV sebagai fokus utama bagi pemerintah India. Mereka menawarkan insentif miliaran dolar kepada perusahaan untuk memproduksinya secara lokal.
Selama beberapa tahun terakhir EV hanya menghasilkan 1% dari total penjualan mobil di India. Ini dikarenakan harga baterai yang tinggi dan jaringan pengisian daya yang tidak memadai, sehingga menahan minat pembeli dan peluncuran model listrik baru.
Tata Motors, yang merupakan produsen mobil listrik terlaris di India, mengatakan kendaraan yang diluncurkan dengan desain Curvv baru akan didasarkan pada arsitektur baru yang diadaptasi untuk model listrik.
BACA JUGA:
Mobil yang dibangun di platform ini diharapkan akan diluncurkan dalam dua tahun. “Tata sedang berusaha untuk mempercepat pengembangannya,” kata Shailesh Chandra, Direktur Pelaksana Tata Motors Passenger Vehicles and Tata Passenger Electric Mobility, seperti dikutip Reuters.
Tata Motors, yang menguasai lebih dari 90% pangsa pasar mobil listrik India, kini menjual 19.000 unit di tahun fiskal yang berakhir 31 Maret lalu. Jumlah ini naik dari 4.200 unit di tahun sebelumnya.
Tahun lalu, Tata Motors mengumpulkan 1 miliar dolar AS (Rp143 triliun dari dana ekuitas swasta TPG untuk unit EV-nya, dan mengatakan akan menginvestasikan total $ 2 miliar untuk mendorong penjualan mobil bersih. Baca selengkapnya
Produsen mobil itu mengatakan kepada Reuters bulan lalu bahwa mereka menghadapi tekanan jangka pendek setelah kenaikan 20% dalam biaya sel baterai karena lonjakan harga bahan baku, terutama lithium.