Hampir Punah! Katak dengan Tubuh Transparan Berhasil Ditemukan Peneliti
Para peneliti menemukan dua spesies katak yang tubuhnya mirip dengan kaca unik. (Dok. University of California – Berkeley)

Bagikan:

JAKARTA - Para peneliti baru saja menemukan dua spesies katak yang tubuhnya mirip dengan kaca unik. Jenis ini  kemungkinan sudah terancam punah. Hewan amfibi ini berasal dari lokasi penambangan di Andes di Ekuador, dekat sungai Guayllabamba.

Spesies baru ini dideskripsikan sebagai katak kaca Mashpi (Hyalinobatrachium mashpi) dan katak kata benda kaca (Hyalinobatrachium nouns).

Melihat lebih dekat pada DNA mereka dan sel-sel yang berbeda, membantu membedakan mereka dari katak kaca lainnya. Katak kaca dicirikan dengan perut yang benar-benar transparan, memperlihatkan hati merah, hati putih bertekstur dan sistem pencernaan, dan, pada betina, terdapat kantong telur kehijauan.

"Awalnya, ketika kami mulai mengumpulkan mereka, kami mengira mereka adalah spesies yang sama," ujar ahli biologi evolusi dan penulis utama makalah yang menjelaskan spesies baru itu, Juan Manuel Guayasamin.

Makalah penelitian ini telah terbit di jurnal PeerJ minggu lalu. "Banyak situs ini sangat terpencil, yang merupakan salah satu alasan mengapa kami dapat menemukan spesies baru," ungkap Kandidat PhD ilmu lingkungan dan rekan penulis studi, Becca Brunner.

"Anda bisa berjalan hanya beberapa kilometer melewati punggung bukit dan menemukan komunitas katak yang berbeda dari tempat Anda memulai," imbuhnya.

Para peneliti telah menandai kedua spesies baru tersebut untuk terdaftar sebagai hewan yang terancam punah. Ini berdasarkan pedoman dari International Union for Conservation of Nature, organisasi yang mengelola Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN , sebuah katalog yang melacak status konservasi hewan dan tumbuhan.

Melansir Metro, Kamis, 24 Maret,  para peneliti prihatin dengan polusi dan hilangnya habitat, karena katak ditemukan di hutan di mana pertanian dan pertambangan mengancam lingkungan mereka.

"Jika sebuah perusahaan pertambangan datang dan menghancurkan beberapa sungai yang kita tahu keberadaan katak ini. Itu mungkin kepunahan spesies," tutur Brunner.

Katak kaca menyoroti keanekaragaman hayati Andes, dan mengisyaratkan berapa banyak yang tersisa untuk dipelajari tentang hewan yang hidup di pegunungan. Diklaim, terdapat 156 spesies katak kaca yang diketahui hidup di seluruh wilayah Amerika Selatan, terutama di Andes utara dan Amerika Tengah.

"Masalahnya bukanlah menemukan spesies baru, tantangan sebenarnya adalah memiliki waktu dan sumber daya untuk mendeskripsikan mereka," kata Guayasamin.